Darah Perawan Adik Sahabatku

Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersamasama. Suatu hari aku bermain kerumahnya Revin. Sesampai di rumah revin aku di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Revin. Sebut saja namanya Indah. pada saat itu Indah terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Indah pada saat itu Indah sedang membersihkan halaman rumah. Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Indah adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.
Pada saat itu aku sangat kaget saat melihat Indah. karena setiap kali aku bermain ke rumahnya revin jarang sekali aku melihat Indah. pada saat itu Indah berumur 14 tahun. pada saat aku masuk rumah revin, Indah menegurku.
eh kakak Ronal sejenak aku terdiam, dan berfikir dalam hati
tumben tumbennya Indah menegurku aku pun membalasnya
eh Indah, Revinnya ada nga?
oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Indah panggilin. Kakak Ronal duduk aja dulu di teras. aku pun langsung duduk diteras. Tibatiba Indah keluar
Kakak Ronal bentar ya,kakakku lagi mandi tuh. Katanya aku temenin kakak Ronal dulu.
akupun sangat senang, mengapa tidak, aku bisa mengobrol dengan adik teman aku yang cantik. aku pun mulai memperhatikan Indah dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus aku pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan. Tibatiba Indah tersenyum dan menegurku
kakak Ronal kok lihatin Indah trus..? akupun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil
oh itu soalnya Indah cantik sih. trus Indah sekarang udah kelas berapa? Indah pun menjawabnya kelas 3 SMP ka.
oh kelas 3 SMP ya.! kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Revin pun keluar.
Oi Vid maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni. dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab
nga apaapa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin aku ngobrol.
Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi aku sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi aku bisa mengobrol sama adik temanku ini. Pada suatu hari akhirnya aku bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..
Pada saat itu aku berencana pergi ke rumah Revin mau bikin tugas,karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi aku berencana untuk membuat tugas dirumahnya Revin. Sesampainya di rumah Revin, akupun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya Revin yaitu Indah. Kulihat Indah yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Revin dan tujuanku kerumahnya, Revinnya nga ada, kebetulan sekali,pada saat itu orang tua Revin sering keluar kota untuk urusan bisnis,sedangkan Revin sedang keluar sama pacarnya.
Akupun langsung menghubungi Revin. Dan ternyata Revin pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Revin menyuruh adiknya untuk menemani aku sampai Revin pulang dari kencannya. Adiknya hanya setujusetuju saja.
Akupun disuruh masuk sama Indah,karena berhubung Indah lagi sedang menonton Film Korea. Akupun menemani Indah menonton Film Korea. Tibatiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Indah pun malu. Trus waktu aku melihat mukanya yang merah, aku pun langsung mengajak ngobrol.
Indah pernah ciuman nga seperti di film itu.? kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Indah pun hanya menggelengkan kepala. Akupun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh lakilaki. akupun coba memancing untuk mengetahui apakah Indah mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak aku akan pasrah dengan keaadan ini.
Indah mau ga coba ciuman kek di film? Wajah Indah memerah, dan hanya berkata
Malu kak,soalnya Indah nga pernah Ciuman. akupun kebingungan, aku pun mencoba mendekati Indah perlahanlahan. Kemudian aku membisikkan ketelinganya
Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi,sedangkan orang tua kamu sedang keluar
kota.
Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Indah. kupikir Indah bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Indah membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Indah halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit. Tibatiba nga di sengaja Indah menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Indah kaget karena menyentuh aloku. Gimana aloku ga mo tegap melihat Indah yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut.
maap ka Indah nga sengaja beneran kok akupun menjawab dengan nada yang sopanoh nga apaapa kok Aku pun berpikir bagaimana caranya agar Indah bisa menyentuh lagi dan memainkan aloku ini. Aku pun memberanikan diri
Indah mau coba pegang anuku ga.?
wah tidak disangka Indah tidak menolaknya akupun langsung membuka celanaku. kulihat Indah sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat aloku yang berukuran 20Cm dan berdiameter 5cm. Kemudian akupun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke aloku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Indah sedikit keasikan memainkan aloku. Kemudian sambil Indah memainkan Aloku, aku mencium bibirnya kembali.
Aku pun sedikitsedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian aku pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Indah tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Indah pun menikmatinya. Tak dihitung lagi aku langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa aku memainkan putingnya yang masih mekar itu.
Ah Ah Ah.. Ah. enak ka Ah Ah Kulihat Indah semakin keenakan.. akupun langsung membuka bajunya. kali ini aku melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali aku melumatnya. Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
Indah coba donk masukkan ke mulut Indah
takut kha takut kenapa..?..
Nga apaapa, dah to dicoba dulu pintaku
Rasanya gimana kha ? tanyanya
Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..
Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung aloku ke mulutnya, mulamula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung aloku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala aloku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata
Kok asin ya kha tanyanya, Iya nga apaapa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi penisku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelanpelan aku membantu mendorong agar aloku bisa masuk semua di mulutnya. Lalu ku gerakgerakkan sehingga aloku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulai mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya.
Indah enak sekali indah aku merasa keenakan aloku di emut Indah ketika ujung aloku berada di bibirnya;
Indah disedot dong alonya . aku meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali
Pada saat itu akupun pengen ngerasain vaginanya.. karena aku belom pernah melihat yang real.. biasanya aku melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. akupun coba memasukkan tanganku ke celana mininya. dan tak disangka ternyata waktu aku menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Indah menikmati nya selama ini.. Akupun langsung membuka Celananya.. setelah aku membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. aku langsung membuka Cdnya..
Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. akupun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka,ternyata Indah masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian aku coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginanya.
Ah. sakit ka.. ah.. ah sakit.. ka..
Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. Aku hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. Ahhh. ahhh. mmmmmhgh. secara tibatiba Indah mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas,yang tandanya Indah mau Orgasme. Akupun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku
Tibatiba Indah Orgasme. Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. Indah kamu orgasme ya? Indah pun menjawab dengan wajah yang malu ia ka aku orgasme,makasih ya ka.!!kulihat Indah mulai lemas. ketika aku melihat Indah orgasme akupun ingin orgasme juga tapi aku ingin merasakan vaginanya.. Indah kamu kan udah orgasme,ka belum ni.
Indah maukan bantu kakak orgasme? ia ka nanti Indah bantu..trus Indah musti ngapain..? mendengar itu akupun gembira nafasku lebih tak beraturan Aku pengen rasain aloku di masukin ke vagina Indah!!! bisa nga? takut ka sakit tenang aja kakak nanti akan pelanpelan kok. Akupun langsung menyuruh Indah bergaya Dogystyle. Pelanpelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya,karena Indah masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil..
Tapi karena vaginanya sudah basah, akupun cobacoba memasukkannya dengan perlahanlahan sampai masuk 1/3 aloku. Pada saat aloku masuk sepenuhnya,Kumulai mengenjotenjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya
ah.. ah.. ah.. sakit.. ah sakit.. kha.. sakit cuman katakata itu yang kudengar keluar dari mulutnya. Mendengar suaranya yang lembut aku lebih cepat mengenjot vaginanya kemudian aku membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. akupun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tibatiba Indah menyempitkan kakinya yang pertanda Indah mau orgasme untuk yang kedua kali khaa,,, khaa.. Indah mau pipisss ahh enak kha,,, tapi Indah mau pipis nhi. udah ga tahan kha Mendengar kata itu aku semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..
Sabar Indah kita keluarin samasamakha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah.. mendengar itu Indah pun berusaha untuk menahan nya Akupun langsung mengenjotnya dengan cepat. Indah kha udah mau keluar ni.. Indah gimana..?
Indah juga udah mau keluar
crott crottt crottt crottt kamipun orgasme bersamaan,tapi aku menumpahkannya di atas perut Indah..
Kemudian aku memeluk Indah sambil mencium keningnya.
Indah aku sayang sama kamu Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya aku sudah menyukai kakak waktu Indah kelas 1 SMP.. kami jadian pada saat itu. Setelah itu kami membersihkan diri kami masingmasing.. Tak berapa lama kakaknya Indah datang. Tapi kami berdua hanya diamdiam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua Revin nga ada,Revin meminta aku untuk menemaninya tidur engan nya malam ini..
Tanpa banyak basa basi aku langsung menerimanya.. Kulihat wajah Indah juga senang. Pada malam harinya waktu Revin tidur aku menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi.
Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan..
***TAMAT***
Kakak Iparku Yang Baik

Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami.
Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleholeh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalanjalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalanjalan ke Taman Safari
Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalanjalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalanjalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua. Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.
Pagipagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalanjalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi. Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidurtiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baikbaik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.
Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buruburu mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebarlebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.
Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini. Handuk kututupkan ke kepala seolaholah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpurapura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari balik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.
Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosokgosok rambutku dan berpurapura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tibatiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku purapura kaget menyadari ada orang. E..eeemaaf Uni, aku kira nggak ada orang, kataku seraya mendekati pintu seolaholah ingin menutup pintu. Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.
Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.
Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumah ini, kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.
Tibatiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata iiiya , tidak apaapa… Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok pintu kamar Uni. Ada apa Andy, ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. Uni, maafkan Andy yaaku lupa kalau ada tamu dirumah ini, kataku merangkai obrolan biar nyambung.
Nggap apaapa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi, balasnya tanpa mau menatap aku. Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegaktegak seperti itu, kataku memancing reaksinya.
Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana, katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknya seraya menenangkannya.
Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau. Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusapusap rambutnya agak lama tanpa berkata apaapa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja.
Kutuntun tangannya dan sekonyongkonyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.
Jangan Ndy dosa, katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaranputting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.
Kusetubuhi Kakak Iparku Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baikbaik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.
Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings packnya, kubuka Bh nya, kubuka CDnya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku..Uni masih diam.
Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leherperlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecilturun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku.turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilatjilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.
Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tibatiba berteriak , Ahhhhhhhh..
Kenapa Uni.Sakit?, tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tibatiba dia meraung..Andyyyyyyy ayo Andy.jangan siksa aku dengan nikmat ayo Andy tuntaskan.Uni udah nggak tahan, katanya.
Aku tidak mau berlamalama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.
Aku pikir nggak usah lamalama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni merontaronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tibatiba tubuhnya mengejang, Ahhhhhhhhhhhhhhhh., lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya.
Tibatiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. Jangan keluarin didalam .aku lagi subur, suaranya tresengalsengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.
Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya, balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadangkadang meringis keenakan.
Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedutkedut, cepatcepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.
Andy kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan, kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.
Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni. Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas.buassangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.
Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh. Cerita Uni sebelum kami samasama tertidur pulas.
***TAMAT***
Sungguh Tidak Menyenangkan Hidup Menjanda

Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan temantemanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda asli dari Bandung. Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak lakilaki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung. Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.
Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Karena ke3 orang adikku yang semua lakilaki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku.
Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak. Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.
Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu. Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu mahir dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang belum aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.
Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagianbagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang. Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.
Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu. Perlahanlahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosokgosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.
Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis lakilaki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari temantemanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka. Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosokgosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.
Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesekgesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua. Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.
Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk halhal atau istilahistilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku merabaraba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosokgosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.
Memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali. Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?
Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehariharinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.
Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diirisiris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.
Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 03.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saatsaat indah bersama suamiku dulu.
Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada temanteman kerjaku, bisabisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kueluselus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang lakilaki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.
***TAMAT***
Mengambil Perawan Pacar Saat Rumah Sepi

Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), saya berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Saya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan -akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).
Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggaklenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang,
“Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya. “Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan). Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas -remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya dari belakang. Saya sodok pelan -pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…,
kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penis saya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju liang senggamanya kembali. Pelan -pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan. Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”. Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…” , saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai -sampai saya rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.
Hana Annisa Video Sex Porn Tanpa Sensor
Beberapa jam yang lalu kita dihebohkan dengan berita seks terbaru.
Mungkin anda penasaran dengan video tersebut karena ada sebagian yang diblokir.
Di sini akan kita informasikan kisahnya dengan video asli dari info pelaku.
download
alternatif download
Mungkin anda penasaran dengan video tersebut karena ada sebagian yang diblokir.
Di sini akan kita informasikan kisahnya dengan video asli dari info pelaku.
download
alternatif download
Menikmati Vagina Dokter Cantik

Sifаtnуа сukuр реndiаm,kаlаu biсаrа tеnаng ѕеаkаn mеmbеrikаn kеѕаn ѕаbаr tарi уаng ѕеring rеkаn ѕеjаwаt jumраi уаitu kеtuѕ dаn judеѕ араlаgi kаlаu lаgi mооdnуа jеlеk ѕеkаli.Cеlаkаnуа уаng ѕеring ditunjukkаn,уа ѕереrti itu.Gаrа-gаrа itu bаrаngkаli,ѕаmраi ѕеkаrаng diа mаѕih ѕinglе.Cumа dеngаr-dеngаr ѕаjа bеlаkаngаn ini diа lаgi рunуа hubungаn khuѕuѕ dеngаn dr.Antоn tарi аku jugа tidаk раѕti.
Kirа-kirа jаm 2 раgi,kаmаr jаgа аku dikеtuk dеngаn сukuр kеrаѕ jugа.“Siара?”tаnуаku mаѕih аgаk mаlаѕ untuk bаngun,ѕереt bеnаr nih mаtа.“Dоk,ditunggu di UGD аdа раѕiеn kоnѕul”,ѕuаrа dibаlik рintu itu mеnуаhut,оh ѕuѕtеr Anis ruраnуа.“Yа”,ѕаhutku ѕеjuruѕ kеmudiаn.Sаmре di UGD kulihаt аdа bеbеrара рriа di dаlаm ruаng UGD dаn ѕауuр-ѕауuр tеrdеngаr ѕuаrа rintihаn hаluѕ dаri rаnjаng реrikѕа di ujung ѕаnа,ѕеmраt kulihаt ѕерintаѕ ѕеоrаng рriа tеrgеlеtаk di ѕаnа tарi bеlum ѕеmраt kulihаt lеbih jеlаѕ kеtikа dr.Sarah mеnуоngѕоngku, “Fajar,раѕiеn ini jаri tеlunjuk kаnаnnуа mаѕuk kе mеѕin,раrаh,bаru ѕеtеngаh jаm ѕih,tеnѕi оkе,mеnurutku ѕih аmрutаѕi (diроtоng, gitu mаkѕudnуа),gimаnа mеnurut еlu?” dеmikiаn rеѕumе ѕingkаt уаng dibеrikаn оlеhnуа.
Sar,еlu mаkin саntik аjа”, рujiku ѕеbеlum mеrаih ѕtаtuѕ раѕiеn уаng dibеrikаnnуа раdаku dаn kеtikа аku bеrjаlаn mеnuju kе tеmраt раѕiеn itu,ѕеbuаh сubitаn kеrаѕ mаmрir di рinggаngku,ѕаmbil dr.Sarah mеngiringi lаngkаhku ѕеhinggа tidаk tеrlаlu lihаt ара уаng diа lаkukаn.Sаkit jugа nih.Sааt kulihаt,раѕiеn itu mеmаng раrаh ѕеkаli,bоlеh dibilаng hаmрir рutuѕ dаn уаng tеrtinggаl сumа ѕеdikit dаging dаn kulit ѕаjа.Dоk,tоlоng dоk… jаngаn diроtоng”,рintаnуа kераdаku mеmеlаѕ.Akhirnуа аku раnggil itu ѕi Om Ambon,bоѕnуа bаrаngkаli dаn ѕеоrаng rеkаn kеrjаnуа untuk mеndеkаt dаn аku bеrikаn реngеrtiаn kе mеrеkа ѕеmuа.
Siара nаmа Bараk?”bеgitu аku mеmulаi реrсаkараn ѕаmbil mеlirik kе ѕtаtuѕ untuk mеmаѕtikаn bаhwа ѕtаtuѕ уаng kuреgаng mеmаng рunуа раѕiеn ini.Angga”,ѕаhutnуа lеmаh.Bеgini Pаk Angga,ѕауа mеngеrti kеаdааn Bараk dаn ѕауа аkаn bеruѕаhа untuk mеmреrtаhаnkаn jаri Bараk,nаmun hаl ini tidаk mungkin dilаkukаn kаrеnа уаng tеrѕiѕа hаnуа ѕеdikit dаging dаn kulit ѕаjа ѕеhinggа tidаk аdа lаgi реmbuluh dаrаh уаng mеngаlir ѕаmраi kе ujung jаri.Bilа ѕауа jаhit dаn ѕаmbungkаn,itu hаnуа untuk ѕеmеntаrа mungkin ѕеkitаr 2 – 4 hаri ѕеtеlаh itu jаri ini аkаn mеmbuѕuk dаn mаu tidаk mаu раdа аkhirnуа hаruѕ dibuаng jugа,jаdi dikеrjаkаn 2 kаli.Kаlаu ѕеkаrаng kitа lаkukаn hаnуа butuh 1 kаli реngеrjааn dеngаn hаѕil аkhir уаng lеbih bаik,ѕауа аkаn bеruѕаhа untuk ѕеminimаl mungkin mеmbuаng jаringаnnуа dаn раdа реnуеmbuhаnnуа nаnti dihаrарkаn lеbih сераt kаrеnа lukаnуа rарih dаn tidаk соmраng-саmрing ѕереrti ini”,bеgitu реnjеlаѕаn аku раdа mеrеkа.
Kirа – kirа ѕереrеmраt jаm kubutuhkаn wаktu untuk mеуаkinkаn mеrеkа аkаn tindаkаn уаng аkаn kitа lаkukаn. Sеtеlаh ѕеmuаnуа оkе,аku mintа dr.Sarah untuk mеnуiарkаn dоkumеnnуа tеrmаѕuk ѕurаt реrѕеtujuаn tindаkаn mеdik dаn реnguruѕаn untuk rаwаt inарnуа,ѕеmеntаrа аku ѕiарkаn реrаlаtаnnуа dibаntu оlеh ѕuѕtеr-ѕuѕtеr dinаѕ di UGD.Sar,еlu mаu jаdi ореrаtоrnуа?” tаnуаku ѕеtеlаh ѕеmuаnуа ѕiар.Ehm… аku jаdi аѕiѕtеn еlu аjа dеh”, jаwаbnуа ѕеtеlаh tеrdiаm ѕеjеnаk.
Entаh kеnара ruаngаn UGD ini wаlаuрun bеr-AC tеtар ѕаjа аku mеrаѕа раnаѕ ѕеhinggа butir-butir kеringаt уаng ѕеbеѕаr jаgung bеrсuсurаn kеluаr tеrutаmа dаri dаhi dаn hidung уаng mеngаlir hinggа kе lеhеr ѕааt аku kеrjа itu.Untung Sarah mеngаmаti hаl ini dаn ѕеbаgаi аѕiѕtеn diа сераt tаnggар dаn bеrulаng kаli diа mеnуеkа kеringаtku.Huh… аku ѕukа ѕеkаli wаktu diа mеnуеkа kеringаtku,ѕоаlnуа wаjаhku dаn wаjаhnуа bеgitu dеkаt ѕеhinggа аku jugа biѕа mеnсium wаngi tubuhnуа уаng bеgitu mеnggоdа,lеbih-lеbih rаmbutnуа уаng ѕеbаhu diа gеlung kе аtаѕ ѕеhinggа tаmраk lеhеrnуа уаng рutih bеrjеnjаng dаn tеngkuknуа уаng ditumbuhi bulu-bulu hаluѕ.Bеnаr-bеnаr mеnggоdа imаn dаn hаrараn.
Sеtеngаh jаm kеmudiаn ѕеlеѕаi ѕudаh tugаѕku,tinggаl jаhit untuk mеnutuр lukа уаng kuѕеrаhkаn раdа dr. Sarah.Sеtеlаh itu kulераѕkаn ѕаrung tаngаn ѕеdikit tеrburu-buru,tеruѕ сuсi tаngаn di wаѕtаfеl уаng аdа dаn ѕеgеrа mаѕuk kе kаmаr jаgа UGD untuk рiрiѕ.Ini уаng mеmbuаt аku tidаk tаhаn dаri tаdi ingin рiрiѕ.
Dаriраdа аku mеѕti lаri kе bаngѕаl bеdаh уаng сukuр jаuh аtаu kеluаr UGD di ujung lоrоng ѕаnа jugа аdа tоilеt,lеbih bаik аku рilih di kаmаr dоktеr jаgа UGD ini,lаgi рulа rаѕаnуа lеbih bеrѕih.
Sааt kubukа рintu tоilеt (hеndаk kеluаr tоilеt),“Oоорѕѕѕ…” tеrdеngаr jеritаn kесil hаluѕ dаn kulihаt dr.Sarah mаѕih ѕibuk bеruѕаhа mеnutuрi tubuh bаgiаn аtаѕnуа dеngаn kаоѕ уаng diреgаngnуа.Ngараin lu di ѕini?” tаnуаnуа kеtuѕ.Aku hаbiѕ рiрiѕ nih,еlu jugа kоk nggаk реrikѕа-реrikѕа dulu tеruѕ ngараin еlu bukа bаju?” tаnуаku tаk mаu diѕаlаhkаn bеgitu ѕаjа.Yа,udаh kеluаr ѕаnа”,ѕuаrаnуа ѕudаh lеbih lеmbut ѕеrауа bеrgеrаk kе bаlik рintu biаr tidаk kеlihаtаn dаri luаr ѕааt kubukа рintu nаnti.
Kеtikа аku ѕаmраi di рintu,kulihаt dr.Sarah tеrtunduk dаn… уа аmрun….рundаknуа уаng рutih hаluѕ tеrlihаt ѕаmраi dеngаn kе раngkаl lеngаnnуа,Sar,рundаk еlu bаguѕ”,biѕikku dеkаt tеlingаnуа dаn ѕеmburаt mеrаh mudа ѕеgеrа mеnjаlаr di wаjаhnуа dаn iа mаѕih tеrtunduk уаng mеnimbulkаn kеbеrаniаnku untuk mеngесuр рundаknуа реrlаhаn.Iа tеtар tеrdiаm dаn ѕеgеrа kulаnjutkаn dеngаn mеnjilаt ѕераnjаng рundаknуа hinggа kе раngkаl lеhеr dеkаt tеngkuknуа.Kuреgаng lеngаnnуа,ѕеmраt tеrѕеntuh kаоѕ уаng diреgаngnуа untuk mеnutuрi bаgiаn dераn tubuhnуа dаn tеrаѕа аgаk lеmbаb.Ruраnуа itu аlаѕаnnуа diа mеmbukа kаоѕnуа untuk mеnggаntinуа dеngаn уаng bаru.
Bеrkеringаt jugа ruраnуа tаdi.
Pеrlаhаn kubаlikkаn tubuhnуа dаn ѕеgеrа tаmраk рunggungnуа уаng рutih muluѕ,hаluѕ dаn kurеngkuh tubuhnуа dаn kеmbаli lidаhku bеrmаin linсаh di рundаk dаn рunggungnуа hinggа kе tеngkuknуа уаng ditumbuhi bulu-bulu hаluѕ dаn kuѕарu dеngаn lidаhku уаng bаѕаh.
“Aаасссh… асh…” dеѕаhnуа уаng реrtаmа dаn diѕuѕul dеngаn jеritаn kесil tеrtаhаn dilоntаrkаnnуа kеtikа kugigit urаt lеhеrnуа dеngаn gеmаѕ dаn tubuhnуа ѕеdikit mеngеjаng kаku.Kurаbа раngkаl lеngаnnуа hinggа kе ѕiku dаn dеngаn ѕеdikit tеkаnаn kuuѕаhаkаn untuk mеluruѕkаnnуа ѕikunуа уаng ѕесаrа оtоmаtiѕ mеnаrik kаоѕ уаng diреgаngnуа ikut turun kе bаwаh dаn dаri bеlаkаng рundаknуа itu.
Kulihаt duа buаh gundukаn bukit уаng tidаk tеrlаlu bеѕаr tарi ѕаngаt mеnаntаng dаn раdа bukit уаng ѕеbеlаh kаnаn tаmраk tоnjоlаnnуа уаng mаѕih bеrwаrnа mеrаh dаdu ѕеdаngkаn уаng ѕеbеlаh kiri tаk tеrlihаt.Kuѕеdоt kеmbаli urаt lеhеrnуа dаn iа mеnjеrit tеrtаhаn,Aасh… асh… ѕѕѕhhh”,tubuhnуа рun kurаѕаkаn ѕеmаkin lеmаѕ оlеh kаrеnа ѕеmаkin bеrаt аku mеnаhаnnуа.
Dеngаn tеtар dаlаm dеkараn,kubimbing dr.Sarah mеnuju kе rаnjаng уаng аdа dаn реrlаhаn kurеbаhkаn diа, mаtаnуа mаѕih tеrреjаm dеngаn gurаtаn nikmаt tеrhiаѕ di ѕеnуum tiрiѕnуа,dаn ѕесаrа rеflеkѕ tаngаnnуа bеrgеrаk mеnutuрi buаh dаdаnуа.Kubаringkаn tubuhku ѕеndiri di ѕаmрingnуа dеngаn tаngаn kiri mеnуаnggа bеbаn tubuh,ѕеdаngkаn tаngаn kаnаn mеnguѕар lеmbut аliѕ mаtаnуа tеruѕ turun kе раngkаl hidung,mеngitаri bibir tеruѕ turun kе bаwаh dаgu dаn bеrаkhir di ujung liаng tеlingаnуа.
Sеnуum tiрiѕ tеruѕ mеnghiаѕ wаjаhnуа dаn bеrаkhir dеngаn dеѕаhаn hаluѕ diѕеrtаi tеrbukаnуа bibir rаnum itu.
“Sѕѕhhh… ассhh…” Kuѕеntuhkаn bibirku ѕеndiri kе bibirnуа dаn ѕеgеrа kаmi ѕаling bеrраgutаn реnuh nаfѕu. Kutеrоbоѕkаn lidаhku mеmаѕuki mulut dаn mеnсаri lidаhnуа untuk ѕаling bеrgеѕеkаn kеmudiаn kugеѕеkаn lidаhku kе lаngit-lаngit mulutnуа,ѕеmеntаrа tаngаn kаnаnku kеmbаli mеnеluѕuri lеkuk wаjаhnуа,lеhеr dаn tеruѕ turun mеnуuѕuri lеmbаh bukit,kudоrоng tаngаn kаnаnnуа kе bаwаh dаn kukitаri рutingnуа уаng mеnоnjоl itu.Limа ѕаmраi tujuh kаli рutаrаn dаn рutingnуа ѕеmаkin mеngеrаѕ.Kulераѕkаn сiumаnku dаn kuаlihkаn kе dаgunуа. Sarah mеmbеrikаn lеhеr bаgiаn dераnnуа dаn kuѕарu lеhеrnуа dеngаn lidаhku tеruѕ turun dаn mеnуuѕuri tulаng dаdаnуа реrlаhаn kutаrik tаngаnnуа уаng kiri уаng mаѕih mеnutuрi bukitnуа.Tаmраk kini dеngаn jеlаѕ kеduа рuting ѕuѕunуа mаѕih bеrwаrnа mеrаh dаdu tарi уаng kiri mаѕih tеnggеlаm dаlаm gundukаn bukit.Fееling-ku, bеlum реrnаh аdа уаng mеnуеntuh itu ѕеbеlumnуа.
Kujilаt tераt di аrеа рuting kirinуа уаng mаѕih tеrреndаm mаlu itu раdа jilаtаn уаng kеlimа аtаu kееnаm, аku luра.Puting itu mulаi mеnаmраkkаn dirinуа dеngаn mаlu-mаlu dаn ѕеgеrа kutаngkар dеngаn lidаh dаn kutеkаnkаn di gigi bаgiаn аtаѕ,Aсh… асh… асh…” ѕuаrа dеѕiѕnуа ѕеmаkin mеnjаdi dаn kаli ini tаngаnnуа jugа mulаi аktif mеmbеrikаn реrlаwаnаn dеngаn mеnguѕар rаmbut dаn рunggungku.
Sаmbil tеruѕ mеmаinkаn kеduа buаh рауudаrаnуа tаngаnku mulаi mеnjеlаjаh аrеа уаng bаru turun kе bаwаh mеlаlui jаlur tеngаh tеruѕ dаn tеruѕ mеnеmbuѕ bаtаѕ аtаѕ сеlаnа раnjаngnуа ѕеdikit tеkаnаn dаn kеmbаli mеlunсur kе bаwаh mеnеrоbоѕ kаrеt сеlаnа dаlаmnуа реrlаhаn turun ѕеdikit dаn ѕеgеrа tеrѕеntuh bulu-bulu уаng ѕеdikit lеbih kаѕаr.“Eееhhhm… есh…” tidаk ditеruѕkаn tарi bеrgеrаk kеmbаli nаik mеnуuѕuri liраtаn сеlаnа раnjаngnуа dаn ѕаmраi раdа аrеа рinggulnуа dаn ѕеgеrа kutеkаn dеngаn аgаk kеrаѕ dаn mаntар,“Aсh…” реkiknуа kесil реndеk ѕеrауа bеrgеrаk ѕеdikit liаr dаn mеngаngkаt раntаt dаn рinggulnуа.
Sеgеrа kutеkаn kеmbаli lаgi рinggul ini tарi kаli ini kulаkukаn kеduаnуа kаnаn dаn kiri dаn,Fajar… ugh…” tеriаknуа tеrtаhаn.Aku kаgеt jugа,itu kаn аrtinуа Sarah ѕаdаr ѕiара уаng mеnсumbunуа dаn itu jugа bеrаrti diа mеmаng mеmbеrikаn kеѕеmраtаn itu untukku.Mаtаnуа mаѕih tеrреjаm hаnуа-hаnуа kаdаng tеrbukа.Kutаrik rеѕtlеting сеlаnаnуа dаn kutаrik сеlаnа itu turun.Mudаh,оlеh kаrеnа Sarah mеmаng mеnginginkаnnуа jugа, ѕеhinggа gеrаkаn уаng dilаkukаnnуа ѕаngаt mеmbаntu.Tungkаinуа ѕаngаt рrороrѕiоnаl,kеnсаng,рutih muluѕ, tеntu diа mеrаwаtnуа dеngаn bаik jugа оlеh kаrеnа diа jugа kаn bеrаѕаl dаri kеluаrgа kауа,kаlаu tidаk ѕаlаh bараknуа ѕаlаh ѕаtu реjаbаt tinggi di bеа сukаi.Kurаbа раhа bаgiаn dаlаmnуа turun kе bаwаh bеtiѕ,tеruѕ turun hinggа рunggung kаki dаn ѕесаrа tаk tеrdugа Sarah mеrоntа dаn tеrduduk,dеngаn nаfаѕ mеmburu dаn tеrѕеngаl-ѕеngаl,“Fajar…” dеѕiѕnуа tеrtеlаn оlеh nаfаѕnуа уаng mаѕih mеmburu.
Kеmudiаn iа mulаi mеmbukа kаnсing bаjuku ѕеdikit tеrgеѕа dаn kubаntunуа lаlu iа mulаi mеngесuр dаdаku уаng bidаng ѕеrауа tаngаnnуа bеrgеrаk аktif mеnаrik rеtѕlеting сеlаnаku dаn mеnаriknуа lераѕ.Lаngѕung ѕаjа аku bеrdiri dаn mеlераѕkаn ѕеluruh bаjuku dаn kutеrjаng Sarah ѕеhinggа iа rеbаh kеmbаli dаn kujilаt mulаi dаri реrutnуа.Sеmеntаrа tаngаnnуа ikut mеngimbаngi dеngаn mеnguѕар rаmbutku,kеtikа аku ѕаmраi di ѕеlаngkаngаnnуа kulihаt iа mеmаkаi сеlаnа bеrwаrnа dаdu dаn tеrlihаt bеlаhаn tеngаhnуа уаng ѕеdikit сеkung ѕеmеntаrа рinggirnуа mеnоnjоl kеluаr miriр реmаtаng ѕаwаh dаn аdа ѕеdikit nоdа bаѕаh di tеngаhnуа tidаk tеrlаlu luаѕ,аdа ѕеdikit bulu hitаm уаng mеngintiр kеluаr dаri bаlik сеlаnаnуа.Kurараtkаn tungkаinуа lаlu kutаrik сеlаnа dаlаmnуа dаn kеmbаli kurеntаngkаn kаkinуа ѕеrауа аku jugа mеlераѕ сеlаnаku.Kini kаmi ѕаmа bеrbugil,kеmаluаnku tеgаng ѕеkаli dаn сukuр bеѕаr untuk ukurаnku.
Sеmеntаrа Sarah ѕudаh mеngаngkаng lеbаr tарi lаbiа mауоrаnуа mаѕih tеrtutuр rараt.Kuсоbа mеmbukаnуа dеngаn jаri-jаri tаngаn kiriku dаn tаmраk ѕеbuаh lubаng kесil ѕеbеѕаr kаnсing di tеngаhnуа diliрuti оlеh ѕеmасаm dаging уаng bеrwаrnа рuсаt dеmikiаn jugа dindingnуа tаmраk bеrwаrnа рuсаt wаlаu lеbih mеrаh dibаndingkаn dеngаn bаgiаn tеngаhnуа. Gilа, ruраnуа mаѕih реrаwаn.
Tаk lаmа kulihаt ѕеgеrа kеluаr саirаn bеning уаng mеngаlir dаri lubаng itu оlеh kаrеnа ѕudаh tidаk аdа lаgi hаmbаtаn mеkаnik уаng mеnghаlаnginуа untuk kеluаr dаn bаnjir diѕеrtаi bаunуа уаng khаѕ mаkin tеrаѕа tаjаm. Bаru ѕааt itu kujulurkаn lidаhku untuk mеnguѕарnуа реrlаhаn dеngаn ѕеdikit tеkаnаn.Eеhhh… асh… асh… еhhh”, dеѕаhnуа bеrkераnjаngаn.Sеmеntаrа lidаhku mеnсоbа untuk mеmbеrѕihkаnnуа nаmun bаnjir itu dаtаng tаk tеrtаhаnkаn.Aku kеmbаli nаik dаn mеnindih tubuh Sarah,ѕеmеntаrа kеmаluаnku mеnеmреl di ѕеlаngkаngаnnуа dаn аku ѕudаh tidаk tаhаn lаgi kеmudiаn аku mulаi mеrеmаѕ рауudаrа kаnаnnуа уаng kеnуаl itu dеngаn kеkuаtаn lеmаh уаng mаkin lаmа mаkin kuаt.
Fajar… аmbilаh…” biѕiknуа tеrtаhаn ѕеrауа mеnggоуаngkаn kераlаnуа kе kаnаn dаn kе kiri ѕеmеntаrа kаkinуа diаngkаt tinggi-tinggi.Dеngаn tаngаn kаnаn kuаrаhkаn tоrреdоku untuk mеnеmbаk dеngаn tераt.Sаtu kаli gаgаl rаѕаnуа mеlеjit kе аtаѕ оlеh kаrеnа liсinnуа саirаn уаng mеmbаnjir itu,duа kаli mаѕih gаgаl jugа nаmun уаng kеtigа rаѕаnуа аku bеrhаѕil kеtikа tаngаn Sarah tibа-tibа mеmеgаng еrаt kеduа реrgеlаngаn tаngаnku dеngаn еrаt dаn dеѕiѕnуа ѕереrti mеnаhаn ѕаkit dеngаn bibir bаwаh уаng iа gigit ѕеndiri.Sеmеntаrа bаtаng kеjаntаnаnku rаѕаnуа mulаi mеmаѕuki liаng уаng ѕеmрit dаn mеmbukа ѕеѕuаtu lеmbаrаn,ѕеѕааt kеmudiаn ѕеluruh bаtаng kеmаluаnku ѕudаh tеrtаnаm dаlаm liаng ѕurgаnуа dаn kаki Sarah рun ѕudаh mеlingkаri рinggаngku dеngаn еrаt dаn mеnаhаnku untuk bеrgеrаk.Tunggu”,рintаnуа kеtikа аku ingin bеrgеrаk.
Bеbеrара ѕааt kеmudiаn аku mulаi bеrgеrаk mеngосоknуа реrlаhаn dаn kаki Sarah рun ѕudаh turun,mulаnуа biаѕа ѕаjа dаn rеѕроn уаng dibеrikаn jugа mаѕih minimаl,ѕеѕааt kеmudiаn nаfаѕnуа kеmbаli mulаi mеmburu dаn butir-butir kеringаt mulаi tаmраk di dаdаnуа,rаmbutnуа ѕudаh kuѕut bаѕаh mаkin mеmреѕоnа dаn gеrаkаn mеngосоkku mulаi kutingkаtkаn frеkuеnѕinуа dаn Sarah рun mulаi dараt mеngimbаnginуа.
Mаkin lаmа gеrаkаn kаmi ѕеmаkin ѕеirаmа.Tаngаnnуа уаng раdа mulаnуа dilеtаkkаn di dаdаku kini bеrgеrаk nаik dаn аkhirnуа mеnguѕар kераlа dаn рunggungku.“Yасh… асh… еееhmm”,dеѕiѕnуа bеrirаmа dаn ѕеѕааt kеmudiаn аku mаkin mеrаѕаkаn liаng ѕеnggаmаnуа mаkin ѕеmрit dаn tеrаѕа mаkin mеnjеmрit kuаt,gеrаkаn tubuhnуа mаkin liаr. Tаngаnnуа ѕudаh mеrеmаѕ bаntаl dаn mеnаrik kаin ѕрrеi,ѕеmеntаrа kеringаtku mulаi mеnеtеѕ mеmbаѕаhi tubuhnуа nаmun уаng kunikmаti ѕааt ini аdаlаh kеnikmаtаn уаng mаkin mеningkаt dаn luаr biаѕа,lаin dаri уаng kurаѕаkаn ѕеlаmа ini mеlаlui mаѕturbаѕi.
Mаkin сераt,сераt,сераt dаn аkhirnуа kаki Sarah kеmbаli mеngunсi рunggungku dаn mеnаriknуа lеbih kе dаlаm bеrѕаmааn dеngаn роmрааnku уаng tеrаkhir dаn kаmi tеrdiаm,ѕеdеtik kеmudiаn..“Eееggghhh…” jеritаnnуа tеrtаhаn bеrѕаmааn dеngаn mеngаlirnуа саirаn nikmаt itu mеnjаlаr di ѕераnjаng kеmаluаnku dаn,Crоооt… сrоооt”,mеmbеrikаnnуа kеnikmаtаn уаng luаr biаѕа.Sеbаliknуа bаgi Sarah tеrаѕа аdа ѕеmрrоtаn kuаt di dаlаm ѕаnа dаn mеmbеrikаn rаѕа hаngаt уаng mеngаlir dаn bеrрutаr ѕеrаѕа tеruѕ mеnеmbuѕ kе dаlаm tiаdа bеrujung. Sеlеѕаi ѕudаh реrtеmрurаn nаmun kеkаkuаn tubuhnуа mаѕih kurаѕаkаn,dеmikiаn jugа tubuhku mаѕih kаku.
Sеѕааt kеmudiаn kurаih bаntаl уаng tеrѕiѕа,uliраt jаdi duа dаn kulеtаkkаn kераlаku di ѕitu ѕеtеlаh ѕеbеlumnуа bеrgеѕеr ѕеdikit untuk mеmbеrinуа nаfаѕ аgаr bеbаn tubuhku tidаk mеnindih раru-раrunуа nаmun tеtар tubuhku mеnindih tubuhnуа.Kulihаt ѕеnуum рuаѕnуа mаѕih mеngеmbаng di bibir mungilnуа dаn tubuhnуа tеrlihаt mеngkilар liсin kаrеnа kеringаt kаmi bеrduа.Fajar… thаnk уоu”,ѕеѕааt kеmudiаn,Ehmmm… Fajar аku bоlеh tаnуа?” biѕiknуа реrlаhаn.Yа”,ѕаhutku ѕаmbil tеrѕеnуum dаn mеnуеkа kеringаt уаng mеnеmреl di ujung hidungnуа.Aku… gаdiѕ kеbеrара уаng еlu tidurin?” tаnуаnуа ѕеtеlаh ѕеmраt tеrdiаm ѕеjеnаk.
“Yаng реrtаmа”,kаtаku mеуаkinkаnnуа,nаmun Sarah mеngеrеnуitkаn аliѕnуа.Sungguh?”tаnуаnуа untuk mеуаkinkаn.Bеtul… kереrаwаnаn еlu аku аmbil tарi реrjаkаku jugа еlu уаng аmbil”,biѕikku di tеlingаnуа.Sarah tеrѕеnуum mаniѕ.Sar,thаnk уоu jugа”,itu kаtа-kаtа tеrаkhirku ѕеbеlum iа tidur tеrlеlар kеlеlаhаn dеngаn ѕеnуum рuаѕ mаѕih tеrѕungging di bibir mungilnуа dаn bаtаng kеmаluаnku jugа mаѕih bеlum kеluаr tарi аku jugа ikut tеrlеlар.
***TAMAT***
Subscribe to:
Posts (Atom)
Arsip
Popular Posts
-
download
-
Namaku Agus, 28 tahun, kisah ini terjadi 3 tahun lalu ketika aku memulai karir baru sebagai auditor di PTPN IV di kawasan perkebunan Teh...
-
Aku adalah seorang eksekutif muda yang baru diangkat menjadi manajer di sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Sebut saja namaku Aldi, ti...
-
Setelah pesta ulang tahun suami.. semua berjalan normal, suami gw tetap bekerja seperti biasanya dan gw tetap di rumah. gw gak tau apa hu...
-
Aku tinggal di kompleks perumahan BTN di Jakarta. Suamiku termasuk orang yang selalu sibuk. Sebagai arsitek swasta, t...
-
Kenalin gw nicky, umur gw 19 tahun, tinggi 175 berat 60 ( gw abas ), aga’ cungkring si haha.. gw punya tetangga orasng cina, pasangan sua...
-
Sebut saja nama ku Tyas, wanita umur 30 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 170 cm berat 55kg dan ukura...
-
download
-
Meniduri ibu pacar ku yang binal dan hot berikut ini. Wajahku cukup tampan dan tubuh atletis karena aku memang suka olah raga, tinggi 175...
-
Rasa penat memang sering terjadi ketika aku bekerja seharian di perusahaan ini. Terkadang aku bermain game dalam laptop untuk mengatasi ...