Segala konten yang ada dalam halaman ini, baik itu video maupun foto bukanlah hak cipta milik halaman nikmat.
Apabila ada keterkaitan (kesamaan) foto maupun video pada halaman ini, mohon email: muntr.husk@gmail.com untuk segera dilakukan penghapusan konten tersebut dengan mengirimkan bukti bahwa itu merupakan foto atau video milik anda. Kirimkan pula tujuan url pada halaman ini, untuk mempercepat penghapusannya. Kerahasiaan anda akan dijamin aman. Terima kasih.
       
   

Belajar Jadi Dokter Saat Rumah Sepi

Mulai sejak penyakit ini lebih kurang 2 thn yang dulu di sederhana bln agustus… aku kala itu yakni murid suatu kampus terkenal di Bandung… aku punyai dede tingkatan di Sma terkenal jg di bandung ketika itu… namanya Winda… perawakannya cukup kepada ukuran perawan SMA… kulit nya hitam cantik, ukuran Bra 34B, tinggi nya 172cm, beratnya kurang lebih 55kg… aku persis nich anak dah kenal kurang lebih 6 th asal aku smp dan ia sd… kala itu kita bertolak ke BSM berdua naik mobil dirinya kita bertolak nonton… Awalnya jamak sajah, beli ticket, dulu beli popcorn dan nonton deh… tapi guna kala nonton, aku sengaja ambil peluang karna kebetulan filmnya romantic movie… aku pegang tangan beliau, awalnya beliau risih dan bilang “ngapain anda pegang-pegang″, aku alesan supaya anget aja, saya kedinginan…”

Lama kelamaan dirinya merasa lebih risi dan mengungsikan pegangan tangan kita ke atas pahanya yang disaat itu dirinya pake rok mini…

saya pikir peluang ke-2, aku serta-merta manjain diri dan bilang

“kok tangannya di pindah, dingin nich…”, dengan nada judes dia bilang
”pegang aja lagi, tangan-tangan loe…”. setelah dia bilang begitu, saya pikir kesempatan baik…

dan akhirnya saya nyosor jg pegang tangan dia… sekitar 10 menit kemudian, dia mulai gelisah… karena selain saya pegang tangan dia, saya elus-elus paha bagian dalemnya… akhirnya dia merapatkan badanya dan bilang

“pelan-pelan dan penuh perasaan yah….!?”, lampu hijau sudah menyala buat saya melakukan lebih…

Cerita dewasa terbaru, selama 1 jam hampir tangan saya mengusap dan mengelus serta menekan-nekan sesekali ke memek nya…

Posisi duduk yg tadinya rapat pada paha dan feminim, berubah menjadi posisi duduk yg di angkat dan duduk sila… sesekali pada saat nonton dia mengeluarkan

“arrrhhh…”. suaranya pelan, namun membuat saya bersemangat… dan karena hal itu pun, kami sesekali melakukan ciuman-ciuman kecil…

Cerita mesum terbaru, setelah film selesai sekitar jam 22.15… saya anterin dia pulang… rumahnya ga jauh deket BSM… namun di mobil kami melakukan beberapa ciuman dan ungkapan kasih sayank… saya merasa dia mulai merasakan getaran yg belum pernah dirasakan…. sebelum pulang dan sampai di rumahnya, kami sempat berhenti di sebuah halaman gereja, tempat dimana biasanya dia berlatihan paduan suara… kami akrab dengan satpam penjaga gereja, dan kami berikan 20ribu untuk uang rokok, dan parkir smentara…

so, tanpa pikir panjang dan berlama-lama… kita melakukan petting di mobil…

awalnya saya jg ga tau gimana caranya, tapi berjalan dengan waktu dan NAFSU kita berdua merasakan getaran yg hebat dan baru pertama kali bagi kami berdua… tak terasa 1 jam berlalu dan kita bersimbah keringat… namun hanya Petting… setelah itu kami pulang… dan dia berkata

” Yank, besok kita jalan lagi ke lembang yah…. tapi kmu ke rumah aku jam 8 pagi ajah, soalnya mami n papi mau ke jakarta”, aku dengan sedikit tanda tanya dalam hati(kapan saya jadian) cuma bilang
“iyah, met bobo… makasih buat hari ini… aku puas dan aku sayank kamu…” sebelum saya pulang dengan motor, dia melumat sekali lagi bibir saya dan bilang “Good Nite Honey”….

itu adalah hari pertama pergejolakan NAFSU antara dia dan saya….

hari kedua seperti janji saya ke dia, saya datang ke rumahnya sekitar jam 8 pagi… dia belum bangun, dan saya masuk ke kamarnya dan duduk di sebelahnya… saya tanya

” Gud morning, jadi jalan ke lembang ga….?”, dia cuma bilang “kayaknya meningan di rumah deh, soalnya kata mami ga boleh pegi-pegi…” sedikit kecewa hati saya karena ga bisa melakukan apa yg sudah saya angan-angan kan sewaktu di rumah… lalu saya bilang
” ya sudah, ayank pulang yah….?! “… dia langsung bangun dan bilang
” jgn pulang yank, aku ada sesuatu buat kamu, dah aku persiapkan tadi malam…”… aku di suruh keluar kamarnya dan duduk di ruang keluarga… pada saat itu ada mba yg suka beresin rumah, dan si mba bilang
“neng(sebutan buat tuan), saya pamit pulang dulu, rumah sudah beres….” , saya bilang
“iya, makasih…”. pikiran jahat mulai muncul, karena tdk ada orang lain di rumah saat itu…

saya teriak

“yank… yank… lagi apa…? kok ga keluar-keluar… “, tau-taunya dia teriak dari dalem kamar mandi,
“yank, ambilin handuk di jemuran donk… aku kedinginan nich…. aku langsung ke jemuran dan ambil handuk, tapi pikset ku mulai berkata
“jgn ambil handuknya, kamu masuk ajah ke kamarnya dan teriak klo handuknya di atas ranjang…”. lalu aku ikuti deh pikiran setan ku… ku masuk kamar dia dan teriak
” yank, handuknya aku taruh di ranjang, aku kelluar yah ( pura-pura menutup pintu )…”. tak lama kemudian dia keluar dengan bugil dan aku peluk dari belakang… dia langsung kaget dan terkejut lalu mengambil bed cover dan tiduran di ranjang… dia bilang
“mo ngapain…? kok nakal sich….?” aku cuma bilang
“mau ‘maen’ dokter-dokteran kayak anak sd….”. dengan wajah memerah dia bilang
” kamu nakal deh “, dan dia langsung merebahkan diri dan membuka bedcovernya lalu berkata
” ayank dokter, ga enak badan, tolong periksa yah….”. tanpa pikir panjang mulailah penggeraygan tangan, paha dan badannya oleh saya…

dengan tubuh yg masih basah, ku elap dengan selimut yg ada didekatnya…. detik-detik terasa seperti berhenti… di saat tangan ini menyentuh bagian dadanya, terasa sebuah gumpalan daging dengan puting berwarna merah muda yg menggiurkan… ku elap pelan dan ku pijat bagian dadanya satu per satu… saat dia meronta dan merintih, ku kecup sesekali bibirnya… dan membisikan telingan

“makasih sayank…”. permainan kami tdk hanya di situ saja… setelah menciumi dan melihat gumpalan daging di dadanya mengencang, kumulai mengelus dan menjilati bagian paha dalamnya… sedikit rintihan, ahhhhh….. terlontar dari bibirnya….

dan pada saat itu aku melihat sebuah gua keperawanan dengan dinding merah muda dan sedikit semak di bagian luarnya… awalnya ku masukan jari-jari tangan ku dan mencari klitorisnya… setelah ketemu ku cium lubangnya dan kujilati klitorisnya…. sesekali lagi dia bersuara…

“ahhhh…. ahhhh… ahhh…. “, dan pada saat dia mengeluarkan suara, keluarlah sebuah cairan hangat… namun cairan itu hanya sedikit dan saya bingung ini air kencing atau maninya…? lalu, saya bilang ke dia
” ibu pasien, harus di operasi sama pa dokter…”, sedikit sakit awalnya tapi kalo udah mah pasti enak…. mau kan…?”… tanpa bersuara Winda hanya menganggukan kepala sajah…

dan aku mulai mengarahkan pistolku ke depan gua keperawanannya…. dan aku menghitung

” 1…. 2 ….. 3 ….. “. Sleebbb….. aku masukan sedikit demi sedikit kepala penisku, dan mendengarkan erangan demi erangan dari nya….

pada saat sudah masuk semua, ku mulai menggoyangkan sesekali dengan ritme yg cepat…. erangan nya pun semakin kencang dan bersemangat….

hingga akhirnya setelah 20 menit melakukannya, ku mulai nge-crottt di dalam memek nya dan dia merasa lemas tak berdaya…
dia bilang

“yank aku cape… udahan yah…”, aku hanya menjawab
“kata dokter harus makan obat kalo dah operasi, biar sehat dan cepet sembuh…. ibu pasien nurutkan ma pa dokter….? dan Winda pun hanya menganggukkan kepala saja…

lalu kutarik lepas pistolku dan ku arahkan ke depan mulutnya… Winda yg wajahnya terlihat lemas, pada saat ada pistolku di depan mulutnya mulai terkaget-kaget… dan aku berkata “buka mulut yah… dokter suapin….”. permainan blow job kami berlangsung 15menitan dan pada saat itu keluarlah cairan kedua ku… mulutnya yg mungil penuh akan mani dari pistolku… dan dia berkata “obatnya ASIN…”. aku hanya tersenyum dan bilang

“Aku sayang kamu…”. setelah itu kami tertidur beberapa jam dan aku memandikannya…

***TAMAT***

Ternyata Senikmat Ini Rasanya Selingkuhan

Cerita kita hal ini terjadi ketika aku datang rumah ke kota K, untuk akses ke Risa. Kangenku dia ketulungan belum, harus saya datang rumah 2 minggu lagi, tapi aku pulang seminggu lebih awal, karena sudah tidak tahan Andrea. Risa tidak sengaja memberikan berita untuk memberikan kejutan kepadanya, karena ketika dia berkata kutelepon kehilangan semua saya.

Pagi ini aku sudah untuk di kota, setelah melepas lelah aku meluncur ke dalam taksi ke rumah terdekat Risa. Dari telepon kantor adalah 500 m, kutelepon ke rumahnya.

“Pagi, Risanya ada?”
“O.. Risanya pergi baru dua menit yang lalu” Ibunya Risa yang mengangkat telephone.
“Kemana ya Bu?”
“Aduh kurang tahu ya.. Katanya mau bimbingan skripsi atau apa gitu?”
“Ya udah Bu, makasih”

Begitu kuletakkan telepon, kulihat mobil Risa melintas di depanku, entah kenapa aku tak terlintas dalam benakku untuk mengikutnya. Kulihat Risa berdandan sangat cantik dan sexy, mungkin itu juga yang membuatku curiga karena selama ini setiap ia bimbingan, dandanannya biasa-biasa saja. Akhirnya kuminta sopir taksi untuk mengikuti mobil Risa.

Setelah berjalan 3 km, tiba-tiba mobil berhenti, kemudian pintu dibuka, kulihat cowok yang sangat kukenali wajahnya, Rico teman sekampus Risa, sesaat mereka ngobrol kemudian Rico masuk ke mobil melalui sebelah kanan. Ternyata mereka ganti stir, Rico yang memegang stir kemudian Risa duduk si sebelahnya.

Beberapa saat mobil berjalan Risa menoleh ke belakang, aku terkejut langsung kutundukkan badanku agar ia tak mengenaliku. Saat ku munculkan lagi wajahku betapa terkejutnya aku ketika Risa ternyata mencium pipi Rico, kemudian ia menggelayut mesra di bahu Rico sambil Rico terus menyetir. Hampir saja kuminta sopir taksi untuk menghentikan mobil mereka, namun naluriku berkata lain aku harus ikuti kemana mereka pergi.

Mobil Risa terus meluncur melewati batas kota K melewati kota U arah menuju areal wisata di kota B. Tiba-tiba badanku merinding, keringat dingin membasahi tubuhku, jangan-jangan mereka benar ke kota B, tempat aku dan Risa biasa memadu asmara. Sejenak aku diam menenangkan diri, tiba-tiba kulihat Hpku, aku ada ide coba telp HP Risa, toh ia tidak tahu kalo aku lagi pulang ke kota K.

“Hallo Sayang, lagi ngapain?”
“Eh Ryan, kupikir siapa kok nggak ada nomornya?” jawab Risa santai
“Oh iya aku pakai private number, sori belum kuganti. Lagi dimana nih?”
“Ini Ryan mau ke tempatnya Bu Ani, konsultasi skripsi”
“Emang rumahnya di mana?”
“E.. Di jl. KS..” Kudengar Risa agak gugup, ia menjawab sekenanya. Padahal setahuku Bu Ani itu rumahnya di Jl. RHT.
“Ya udah, ati-ati ya..”
“Ok Ryan Bye, cup ah..” Gila kupikir Si Risa, dia bohongi aku tapi masih juga sempat bersikap mesra.

Dengan jawaban tadi aku yakin betul kalo Risa dan Rico sedang menuju ke tempat wisata di kota B. Terbayang di wajahku pergumulan yang pernah aku lakukan bersama Rico dan Risa, ada gairah, ada cemburu yang membara. Tapi kenapa mereka lakukan ini? Kenapa Risa menghianatiku? Kenapa Rico menyalahgunakan kepercayaanku? Bukankah kuajak dia ikut bergabung pada permainan dulu itu agar tak ada cemburu diantara kita? Kenapa mereka melakukan ini tanpa seijinku bahkan berbohong kepadaku? Sejuta pertanyaan terus melintas di kepalaku.

Aku menyalahkan diriku sendiri kenapa kuajak Rico waktu itu? Ah semuanya sudah telanjur, aku nggak bisa membayangkan lagi apa yang mereka perbuat selama ini ketika aku di luar kota. Dengan dalih skripsi mereka bebas melakukan apa saja.

Di sela-sela kegundahanku tiba-tiba kuingat Findi, pacar Rico. Sedang apa kira-kira dia? Tahukah ia kalo Rico selingkuh dengan Risa. Tiba-tiba ada gairah dalam diriku untuk menikmati tubuh Findi, kubayangkan bodynya, putihnya dan pantatnya yang aduhai. Kulihat Hpku kucoba cari nomornya, ah bersyukur aku ternyata aku masih menyimpan nomornya.

“Hallo Findi?”
“Iya.. Siapa nih?”Suaranya merdu dan manja sekali.
“Ini Ryan..”
“Oh Bang Ryan. Gimana kabarnya Bang?” sapanya sangat lembut dan ramah.
“Baik.. Findi sendiri gimana? Baik juga kan?”
“Iya Bang”
“Lagi dimana nih Fin”
“Di tempat temen Bang, di U”
“Lho nggak pacaran, kan hari sabtu?”
“Aduh Bang, Rico lagi sibuk sekali akhir-akhir ini ngerjain skripsi, jangankan pacaran telp aja aku takut ganggu.. Lho bukannya Rico lagi ke dosen ama Mbak Risa? Abang di K kan? Belum ketemu Mbak Risa?” tanyanya seperti memberondong.
“Oh ya tho.. Belum tuh Riss.. Eh kamu di kota U ya? Aku juga di U nih.. Gimana kalo kita ketemu, itung-itung ngilangin kangen sebagai sesama ditinggal pacar sibuk skripsi.. He.. He..” kucoba sambil bercanda sekaligus menghilangkan rasa cemburuku pada Risa dan Rico.
“Ah Abang bisa aja.. Tapi boleh juga Bang, soalnya temenku juga mau pergi bentar lagi”
“Ya udah kujemput kamu ya..” Setelah Findi memberikan alamat temennya lalu kusuruh sopir taksi meluncur ke alamat tersebut.

“Pagi Fin”

Gila kulihat cantik sekali Findi pagi ini badannya yang dibalut kain ketat serta celana ketat tiga perempat seolah memamerkan semua tonjolan yang ia punya.

“Eh Abang.. Udah dateng kok cepat sekali?”
“Iya nih.. Ternyata posisiku tadi udah dekat.. Yuk” ajakku sambil mengandengnya masuk ke taksi. Terasa harum wangi parfumnya membuat ‘adik’ku menggeliat.

Setelah memasuki taksi, kemudian kami meluncur dengan cepatnya, seakan tahu betul sopir taksi itu mengarahkan ke obyek wisata B.

“Kemana kita Bang?” Tanya Findi melihat taksi ke arah B
“Gimana kalo kita ke B, sambil lihat pemandangan. Di jakarta lihatnya gedung terus sih..”
“Boleh Bang.. Siapa takut.. Asal nggak aneh-aneh aja Abang”
“Aneh-aneh gimana maksudnya?”
“Ya kan dah lama nggak ketemu Mbak Risa.. Aku nanti jadi pelampiasan lagi” katanya sambil mengerling penuh arti.
“Dasar kamu..” kataku sambil kucubit dia.

Di perjalanan kami terus bercanda, cerita kesana-kemari sampe akupun agak lupa kalo tujuanku adalah investigasi Risa dan Rico. Hingga karena taksi dikemudikan sangat cepat maka tanpa diduga sebelumnya posisi taksiku persis di belakang mobil Risa yang dikemudikan Rico.

“Bang itu bukannya mobil Mbak Risa? Yang nyetir Rico kan? Mau kemana mereka? Kok kemari?”
“Itulah yang juga Abang ingin tahu, Abang sejak tadi membuntuti mereka. Trus Abang telp Findi, eh pas di kota U juga, jadi sekalian aja pikirku. Abang juga penasaran kok Fin”
“Pantesan sibuk terus mereka, jangan-jangan”Findi tak meneruskan kata-katanya, matanya berkaca-kaca, ia rebahkan tubuhnya ke dadaku.
“Bang.. Gimana nih Bang?”
“Udahlah Fin.. Gak pa-pa.. Santai aja, toh Findi kan juga sama Abang.. Jadi satu-satu nantinya hehe”
“Ih Abang genit..
“Katanya sambil terus merapatkan ke badanku seakan nggak mau ia lepaskan. Kulihat Findi mulai agak tenang.

Taksi kami terus mengikuti arah mobil Risa, dari belakang kulihat sesekali Risa mencium Rico, kadang sebaliknya Rico yang mencium Risa.

“Ih.. Mereka genit sekali” kata Findi sebel.
“Aku cium Abang juga ah..” Tanpa peduli pada sopir taksi tiba-tiba Findi menciumku.
“Ih nakal kamu” Padahal saat itu adikku betul-betul tegang, aku bergairah melihat apa yang akan diperbuat Risa dan Rico sekaligus bergairah karena Findi terus merapat ke badanku.

Tiba di kota B. Kulihat mobil Risa belok ke arah Hotel KDR, aku hafal betul karena di tempat itu aku dan Risa sering memadu kasih, lalu kuminta sopir taksi untuk terus dulu supaya nggak ketahuan mereka kalo aku dan Findi membuntuti.

“Bang mereka ke Hotel. Mau ngapain mereka? Masak konsultasi di Hotel?” Findi semakin sebel diliputi rasa cemburu, rasa yang sama yang pernah kurasakan dulu (Cemburu Membawa Sensasi).
“Udah Fin, tenang aja nanti kita ikutin mereka”

Setelah beberapa saat taksi kemudian kuminta berputar masuk ke hotel, aku berbincang-bincang sesaat dengan reseptionist yang aku udah lumayan kenal karena langganan lalu aku minta kamar di sebelah Risa dan Rico. Sedangkan sopir taksi kuminta dia pulang setelah kubayar, karena aku berpikir pulangnya bareng sekalian dengan Risa dan Rico.

Jalan menuju ke kamarku melewati depan kamar Risa dan Rico, saat aku lewat terdengar desahan-desahan yang sangat menggairahkan. Kurang ajar batinku ternyata mereka udah nggak mampu menahan lagi, tapi di sisi lain desahan-desahan itu justru membuatku terasa bergairah.

Begitu masuk kedalam kamar aku dan Findi segera mencari lubang yang dapat kami gunakan untuk mengintip aktivitas Risa dan Rico, tanpa menemui kesulitan kami menemukan lubang yang mampu melihat aktivitas mereka secara jelas namun tak mungkin mereka lihat karena tempatnya sangat tersembunyi.

“Oh Ris.. Aku kangen sekali ama tetekmu” ujar Rico sambil memegang dada Risa yang masih terbungkus kain lengkap.
“Ohh.. Ohh.. Aku juga Ric, aku kangen ama batangmu yang tegak itu” desah Risa sambil terus mereka berciuman bibir.

Kulihat Findi begitu dongkol melihat kelakuan mereka, namun sisi laen aku juga lihat kalo Findi wajahnya merah, kuduga selain menahan amarah ia juga menahan gairah melihat aktivitas Rico dan Risa. Perlahan kuraba paha Findi yang masih terus mengintip aktivitas Rico dan Risa.

“Ohh.. Oh..” Lenguhnya tanpa menggeser posisi mengintipnya.

Sementara di seberang kamar kulihat Rico telah berhasil melucuti pakaian atas Risa hingga yang tertinggal di atas hanyalah BH Risa.

“Ohh.. Ric.. Lidahmu nakal sekali”
“Tapi kamu suka kan?”
“He eh.. Ehm.. Oh.. Terusin nakalmu Ric, lepaskan BH ku” Risa semakin bernafsu.

Aku hafal betul kalau Risa paling tidak tahan jika teteknya di pegang. Dalam sekejap BH Risa sudah terlepas dari tempatnya, kini yang nampak adalah dua buah gunung kembar yang menjulang dengan puting yang sudah mengeras. Rico dengan lahap menjilati puting tersebut.

“Ohh.. Enak sekali Ric.. Kok bisa ya sekecil ini di jilat rasanya sampe ke ubun-ubun.. Oh” lenguh Risa dengan manja menahan gairah. Sementara aku sendiri terus bergerilya di paha Findi..

“Ough.. Ohh.. Enak Bang”
“Lepasin celanamu ya..” Pintaku dengan berbisik
“Ho.. Oh” Kulepas celananya yang tiga perempat, sengaja kusisakan CD-nya biar ada sensasi tersendiri.
“Uhh.. Bang” rintihnya ketika tanganku mengucap vegynya yang masih tertutup CD, namun nampak jelas rambut-rambutnya yang hitam kecoklatan.
“Ohh.. Ouhh.. Ohh.. Kamu pintar sekali Bang” desahannya makin keras tatkala kuraba bibir vegynya yang sudah basah.

Di seberang kamar kulihat Risa dan Rico sudah tak berpakaian lagi alias telanjang bulat. Risa kulihat sedang mengoral penis Rico.

“Ohh.. Ris enak.. Sekali.. Oh” Rico meracau.
“Enak mana ama kuluman Findi Ric?” Tanya Risa sambil terus mengoral.
“Enakan oralmu Ris”.

Mendengar ucapan Rico, Findi menjadi jengkel. Seolah ia akan membuktikan ucapan Rico, kemudian ia segera melucuti celanaku. Terpampanglah penisku yang sudah tegak mengacung. Tanpa banyak basa basi ia langsung kulum penisku.

“Oh.. Ohh..” Bibir tipis Findi ternyata lihai juga mengoral penisku, memang kuakui bibir tebal Risa lebih mantap untuk mengulum penis, namun demi menyenangkan hati Findi aku tetap memuji dia.
“Auh.. Ogh, enak.. Fin.. Bohong kalo Rico bilang enakan kuluman Risa.. Ohh..” Seakan makin bersemangat Findi terus mengocok penisku dengan cepat.
“Oh.. Fin enak sekali.. Aku nggak tahan Fin..” sambil terus Findi mengulum penisku, tanganku menyelusup ke dada Findi, kutemukan dua gunung yang memang nggak sebesar punya Risa.
“Ohh.. Bang.. Aku bergairah sekali.. Bang.. Oh..”

Kulihat di kamar sebelah Risa dan Rico sudah tidur berpelukan, terdengar dengkuran halus Risa yang sangat kukenal. Karena aku dan Findi terlalu asyik bermain sehingga tidak sempat melihat sampai klimaks Rico dan Risa dalam mendaki kenikmatan.

“Bang masukin punyamu Bang.. Ohh.. Aku nggak tahan lagi” perlahan kumasukin penisku di vagy Findi.
“Pelan-pelan Bang.. Oh.. Nikmat.. Ohh”
“Ohh.. Ough..”
“Ouhh.. Ough.. Oghh.. Ohh” Kami terus berpacu mengjar nafsu yang semakin membara seolah lupa kalo di sebelah ada pasangan kita masing-masing.
“Ohh.. Bang aku hampir sampe”
“He eh.. Abang juga.. Dikeluarin dimana?”
“Di luar aja Bang aku lagi subur.. Oh”
“Ya udah Findi keluarin dulu..”
“Oh.. Bang.. Oh.. Ohh” Rintihan panjang Findi mengakhiri klimaksnya.

Ia semburkan lahar basahnya ke penisku, sementara penisku segera kutarik dan kukgoyang-goyangkan dengan keras di atas perut Findi.

“Ohh.. Ohh” cret cret spermaku keluar dengan derasnya di perut Findi.

Kami kemudian berpelukan sangat erat. Sementara itu di kamar sebelah Rico dan Risa masih tertidur, demikian pula dengan Findi, ia tertidur mungkin karena kecapekan. Sedangkan aku sendiri tak bisa tidur. Sambil menghisap rokok aku berpikir keras untuk menggali ide agar dapat menyelesaikan konflik perselingkuhan ini dengan happy ending dengan tanpa amarah bahkan kalo bisa dengan gairah, karena bagaimanapun awalnya aku yang salah dan aku memang sangat mencintai Risa, tapi vegy Findi pun juga lezat rasanya.

***TAMAT***

Nikmatnya Penis Supervisor

Hari Senin itu yaitu hari kerja lebih-lebih kepada Shinta. disaat itu Shinta nampak juga aktif di kantornya. biarpun gajinya juga sebagai sekretaris tak seberapa agung tapi dia bersama menyukai kelakuan melakoni profesinya itu. ketika dia lagi menimbulkan sekian banyak kata jadian buat diberikan terhadap supervisornya dekat informasi bulanan perundingan senja kelak, sontak saja perutnya terasa sakit tidak karuan. cepat saja dia bangkit awal duduknya menuju kamar mungil di area buntut kantornya.

Saking buru-burunya, beliau tak melafalkan terus surat atau sketsa yg memberi tahu bahwa kloset itu bagi laki laki atau kepada perempuan. beliau serta-merta menyamar saja. Namun.., demikian datang di dekat kloset itu, dirinya menonton seseorang cowok bertubuh atletis kembali pipis. Ups! laki laki itu terperanjat dan menoleh.., “Eh Shinta.., anda salah menyusup. ini kloset cowok. Shinta terperanjat sebagian mati. nyata-nyatanya sang supervisor juga pipis di kamu. Dan tidak dengan sengaja, ke-2 salah lihat Shinta terarah terhadap barang panjang genap permulaan ritsluiting lancingan panjang yg juga dipegang sang supervisor. nyata-nyatanya batang puki si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. bersama durja tersipu memerah lantaran sipu, Shinta meneledorkan mukanya dan langsung mau berlalu alamat ruang itu. buntung. gerutunya pada hati.

Tapi rupanya si supervisor tak mau meremehkan peluang emas itu. bersama sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. telah arkais sememangnya saya mau menikmati keindahan tubuhmu.. tentu kau pun sempat mendengar bahwa di biro ini yg paling perkasa merupakan saya. Nah saat ini sampai saatnya kita cobalah apa yg anda dengar berasal teman-teman..”

Mendengar itu Shinta terpesona sejumlah mati. dia tak menebak-nebak bahwa supervisor yg amat dihormati lantaran kharismanya, mempunyai pembawaan yg begitu bejadnya. “Tapi Pak.., aku terus sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor aku. periode Bapak tega melakukannya guna aku?

“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.

Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.

Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta… Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pingggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu. Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya… Sakit perutnya pun sudah terlupakan.

Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya… oooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya…

Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).

***TAMAT***

Tak Terbayang Sebelumnya Olehku Kalau Bakal Senikmat Ini

Namaku merupakan Anti umurku 29 th, saya yakni satu orang perempuan mulai sejak seseorang lelaki bernama Bayu yg umurnya tengah serupa denganku. saya hanyalah satu orang ibu hunian injak-injak, lagi pula Bayu bekerja cuma apabila kembali ada proyek saja. seandainya serta tak ada proyek sehingga Bayu cuma membisu di hunian dan tak berupaya kepada melelah tanggungan terus yg dapat menjamin pandangan hidup kami.

Selama 3 thn pernikahan hamba, Bayu tak sempat bekerja konsisten di tunggal maskapai. Entah untungnya atau sialnya beta hingga sekarang ini belum dikarunai satu orang anak. ganjaran berasal Bayu yg tak memiliki kewajiban terus hasilnya dirinya memiliki hutang dimana-mana. hingga sebuah diwaktu ada insan yg berdansa ke hunian saya dan mengomel sebab Bayu belum sedang menyetor hutangnya.

Pada dikala itu saya cuma sanggup menemani Bayu di sisinya menghadapi kata-kata memalukan wong yg dihutangi oleh Bayu. saya solo menonton data yg cangga bermula manusia itu. Sambil tura matanya lebih sering dapat olehku terus melirik ke arahku. saya tunggal memang lah memiliki badan yg lumayan keren menurutku. Tinggi 170cm termasuk juga( tinggi terhadap wanita lokal), rumit 60kg, kulit sawo matang, bersama takaran dada 36.

Kehidupan sex ana tidaklah berurusan walau tak mampu dibilang teristimewa. Bayu senantiasa mampu memuaskanku walau dirinya yakni seseorang yg konservatif yg senantiasa main dgn cara yg itu-itu saja. sekian banyak hri sesudah hunian saya didatangi oleh manusia yg tuntut hutang, saya menyaksikan insan tersimpul di proses disaat saya ingin berangkat ke hunian saudaraku.

Tadinya aku akan meminjam uang dari saudaraku untuk menutupi hutang Bayu pada orang tersebut, tapi ditengah jalan aku mempunyai pikiran lain. Aku ikuti orang tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi hutang-hutang suamiku kepada orang itu.

Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu keluar.

“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Bayu.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku.

Langsung saja aku menuju ke arah yang ditunjuknya. Sebuah pintu dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cantik. Belum juga aku sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya adalah orang yang kucari.

Orang dengan perawakan kurang lebih 180cm dan kuperkirakan beratnya 75kg. Aku perkirakan umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tanganku sambil menyebut namanya.

“Broto. Mari masuk bu…”
“Anti” Jawabku langsung ketika melihat dia kebingungan.
“Oh iya. Bu Anti silahkan masuk”
Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Broto langsung memersilakan aku untuk duduk.
“Mau minum apa bu Anti?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan gaya basa-basi bangsa timur.
Akhirnya Pak Broto menyuruh pembantunya untuk membuatkan sirup.

Sambil menunggu minuman datang pak Broto memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu dengannya.

Kuakui dia adalah sosok yang bisa membuat pembicaraan menjadi santai. Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin kehilangan rasa gugupku yang tadi menghinggapi. Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Broto datang membawakan minuman pesananan majikannya.

“Silahkan diminum bu Anti”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?” Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Anti sudah berapa lama menikah dengan pak Bayu?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Bayu gak pernah punya kerjaan tetap.

Jadi makin lama makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kataku sekalian curhat sedikit ke pak Broto. Setelah disinggung soal hutang, pak Broto akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku.

Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak Broto. Jujur saja aku kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak Broto sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih mirip dengan rencanaku. Dan akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku, bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan catatan aku mau diajak bercinta dengannya. Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap aku melayaninya.

Dan itu berlaku juga untuk hutang suamiku dengan teman-temannya yang ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani sepuluh kali. Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya.

Akhirnya aku disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Broto sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang aku menanyakan apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhku? Dan Pak Broto berhasil meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.

Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali ke rumah Pak Broto. Hari itu aku untuk pertama kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian tetap casual saja. Toh pikirku nantinya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas.

Yang jelas aku mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena ini juga untuk pertama kalinya aku akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku. Dan yang jelas aku juga mempersiapkan vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga vaginaku bisa terlihat dengan jelas.

Sesampainya di rumah Pak Broto aku disambut dengan hangat, Pak Broto mencium punggung tanganku dan kedua pipiku. Diriku agak canggung menerima perlakuan yang diberikan kepadaku, karena dia bukan suamiku. Tetapi aku sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuatku sedikit “terbius” oleh perlakuannya.
Setelah sambutan hangatnya aku langsung diajak menuju kamarnya.

Kamar yang cukup mewah bagiku. Dan rupanya Pak Broto telah menyulap kamarnya menjadi begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Refleks dan sedikit terkejut membuat diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia membalikkan tubuhku sehingga kami saling berhadapan.

“Boleh kupanggil Anti saja?” tanyanya padaku.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja Broto. Supaya lebih mesra.”
“Iya Broto. Boleh aja kalau kamu mau panggil aku Anti.” aku mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Anti. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
“Apa itu?”

Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.

“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”

“Tapi Broto…” “Tenang saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”

Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya. Kedua temannya memang berbeda sekali dengannya. Temannya yang satu bernama Faisal, keturunan Arab mempunyai dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Hans, keturunan Cina.

Tapi yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku yang tingginya kira-kira sama denganku dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka. Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga.

Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Broto, tapi aku sudah mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Broto sudah mulai mencium bibirku. Aku yang dari tadi sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak Broto.

Tak lama berselang Faisal dan Hans langsung bergabung. Faisal datang dari belakangku dan langsung menciumi leherku sedangkan Hans langsung ke tujuan dengan meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak. Aku tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai mengeluarkan desahan dari mulutku.

Setelah itu bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu di diriku.

Yang ada hanya nafsu yang sudah berada di ubun-ubun. Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka bertiga sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan berdiameter kira-kira 4-5 cm.

Aku sendiri tidak dapat membedakan secara pasti punya siapa yang paling besar. Karena ukuran penis mereka yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar 13cm dengan diameter 2 cm. Aku dihadapkan dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di diriku. Takut karena belum pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu.

Setelah semuanya bugil mereka membimbingku untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua mengelilingiku. Mereka minta dioral secara bergantian. Lalu kulakukan permintaan itu dengan senang hati walaupun agak bersusah payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi yang ini beda.

Tiga penis dengan ukuran jauh dari penis suamiku. Ukuran penis mereka membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa menguasai keadaan juga. Ketika aku mengoral penis pak Broto kedua tanganku mengocok penis Hans dan Faisal, begitu seterusnya. Jika satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian kocokan tanganku.

“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu anti” ucapan itu terlontar dari Faisal ketika mendapat giliran dioral olehku. Hans mendapat giliran terakhir untuk kuoral. Dan ketika giliran Hans mereka membimbingku ke arah tempat tidur.

Rupanya mereka memintaku untuk mengoral Hans sambil terlentang sementara penis Hans berada di atas mulutku. Ketika sedang asik-asiknya menikmati penis Hans, tiba-tiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Faisal sedang asik menggerayangi kedua payudaraku. Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudaraku. Sedangkan Pak Broto berada di selangkanganku, dia terlihat asik menjilati vaginaku.

Terang saja aku mengoral Hans sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa karena mulutku disumpal penis Hans) keenakan karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuhku. Tak lama kemudian Hans melepaskan penisnya dari mulutku lalu bergabung dengan Faisal untuk menikmati payudaraku. Faisal menggarap payudara kiriku sedangkan Hans yang kanan pak Broto tetap menjilati vaginaku. Hal ini membuatku terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk berteriak dan meracau.

“Aarrrrgghhh, nikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss”
Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku yang pertama. Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Setelah kulirik ternyata pak Broto sudah siap memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku. Aku merasakan penis pak Broto semakin lama semakin mendesak vaginaku.

Aku merasa seperti perawan lagi karena begitu susahnya penis pak Broto memasuki vaginaku. Terang saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki penis Bayu yang sekarang menjadi biasa bagiku. Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah akhirnya penis pak Broto berhasil masuk juga.

Perlahan-lahan pak Broto mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk di vaginaku. “Arrrghhh broto… terus… cepetin donkk.. ent*tin…” aku sudah meracau tak karuan karena penis pak Broto yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa. Ditambah lagi Hans dan Faisal yang masih sibuk dengan kedua payudaraku. Akhirnya setelah dirasa lancar pak Brotopun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Broto masih kuat menggoyang penisnya. Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada orgasme ku yang kesekekian kali.

Setelah agak lama terasa goyangan pak Broto semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku bisa merasakan kalau dia orgasme. Semburan spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak lama berselang pak Broto mencabut penisnya dan aku didatangi oleh Hans dan Faisal yag tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Hans membawa baby oil. “Untuk apa?” tanyaku. “Sudahlah nikmati saja” begitu kata Hans.

Karena memang gairahku masih diatas akhirnya aku tidak pedulikan lagi. Tak lama mereka memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya itu. Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Hans menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya itu ke pantatku.

Tadinya aku ingin berontak, tetapi Faisal memegangi tubuhku dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Hans mencoba untuk memasuki lubang pantatku tetapi kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar biasa juga. Tidak kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina. Lalu Hans kemudian mulai untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku. Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Hans meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya.

Kami berdua terlentang dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang pantatku. Tak lama kemudian Faisal menghampiri kami dan sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya Faisal memasukkan penisnya ke dalam vaginaku berbarengan dengan Hans dia menggoyangkan penisnya keluar masuk vaginaku. Sebuah pengalaman luar biasa yang belum aku alami sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara bersamaan.

Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi keduanya ditambah pak Broto merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Faisal dan Hans secara bersamaan mencapai orgasmenya. Hans mengerluarkan spermanya di dalam pantatku sedang Faisal di dalam vaginaku.

Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk kami berempat. Setelah kami makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka.

Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu lagi dengan Bayu ketika dia mengajakku untuk bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak merasa puas. Karena aku sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana. Dan setelah semua hutang-hutang Bayu lunas aku sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari mereka untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar biasa.

Pada akhirnya akupun jujur kepada Bayu tentang hal yang selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa marah karena aku melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya. Setelah kutanyai apakah dia ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau menceraikanku dengan alasan dia masih sayang. Aku memberikan syarat kepada Bayu yaitu, aku bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus dicemburui. Akhirnya Bayu menyetujuinya, karena masih menyayangiku.

Pernah suatu saat ketika Bayu pulang ke rumah dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami oleh pak Broto, Hans dan Faisal. Bahkan dia juga ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk membandingkan ukuran penis mereka dan Bayu dan memang penis Bayu menjadi terlihat kecil sekali.

Sebenarnya aku kasihan melihatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak kuacuhkan dia dan aku hana melayani penis-penis raksasa yang dapat memuaskan memek ku.

***TAMAT***

Beginikah Nikmatnya Rasa Memek Mahasiswi?

Kisah hidupku ini mungkin tidak akan pernah saya lupakan, ketika suasana dalam keadaan sepi adalah seorang mahasiswi yang rupanya sangat perlu dengan ibuku. Karena ibuku dalam bepergian luar kota, maka tumbuhlah ide isengku untuk merasakan memek mahasiswi tersebut yang ternyata masih perawan.

Namaku adalah Ifank ( nama samaran ). Saat itu aku sedang dalam masa pengangguran karenanya aku hanya tinggal di rumah sehingga membuatku sangat bosan karena kegiatanku sepanjang hari hanya menonton VCD dan bermain komputer saja. Tetapi kebosananku berakhir ketika salah seorang mahasiswi Ibuku datang kerumah. Dewi Susana namanya, dia kuliah. Karena Ibuku kebetulan sedang ada urusan, maka Dewi Susana menunggunya datang dikarenakan ada urusan yang sangat penting dengan Ibuku. Karena aku tidak ada pekerjaan dan aku sangat bosan dengan kegiatanku, maka aku menemaninya menunggu Ibuku. Tetapi, aku sengaja tidak memberitahukan kepadanya bahwa Ibuku sedang pergi ke luar kota bersama Bapakku selama beberapa hari.

Jika kuperhatikan dengan seksama, Dewi Susana sama sekali tidak jelek. Bagiku dia bahkan menarik sekali, dengan proporsi badan yang bagus dan seksi dan dikombinasikan dengan rambutnya yang panjang tergerai dan hitam. Sekilas wajahnya mirip dengan Maudy Kusnaedi dan karenanya aku tidak bosan-bosannya menatap Dewi Susana sambil terus mengajaknya bercakap-cakap sambil menawarkannya minum segelas air jeruk.

Sampai suatu ketika, dia minta ijin untuk pergi ke WC dan aku menunjukkannya lokasi WC yang berada di belakang kamar orang tuaku. Di saat dia pergi kesana, aku memasukkan obat perangsang wanita yang kubeli sewaktu aku masih berkuliah di luar negeri dulu. Pil perangsang itu larut dengan air jeruk tetapi tidak memberikan perubahan pada warna maupun rasa air jeruk itu sendiri. Setelah itu, aku hanya tersenyum-senyum memikirkan rencanaku selanjutnya sambil menunggu Dewi Susana keluar dari WC.

Setelah Dewi Susana kembali dari WC, ia kembali duduk dan mengajakku ngobrol mengenai bisnis orang tuaku sambil meminum air jeruk yang kusuguhkan kepadanya. Beberapa menit setelah ia meminumnya, ia memperlihatkan reaksi dari obat tersebut, dia berkali-kali meminta maaf kepadaku karena ia merasa kegerahan dan setelah itu ia mulai membuka pakaiannya. Di saat ia membuka pakaiannya, aku dapat melihat sosok Dewi Susana yang hanya mengenakan BH dan celana dalamnya.

Hal ini membuat penisku mendadak berdiri dan siap dimasukkan ke “lubang kenikmatan”. Aku mengajak Dewi Susana ke kamarku sambil kuberikan alasan agar aku dapat menyalakan Air Conditioner sehingga dia tidak lagi kegerahan. Ia percaya saja dan mengikutiku ke kamar. Di dalam kamarku, ia duduk di ranjang sambil sesekali mengusap dadanya. Aku menjadi tidak tahan melihat adegan ini sehingga aku mulai mencium bibirnya. Ketika aku menciumnya, tidak ada perlawanan sama sekali. Kami bermain lidah hingga 10 menit.

Dikala kami bermain lidah, aku mulai membuka BH dan celana dalamnya. Setelah dia bugil, kemudian aku membuka pakaianku sendiri. Disaat aku sedang membuka pakaianku, Dewi Susana mengusap-usap tubuhnya dan memainkan jari-jarinya di sekitar vaginanya sehingga membuatnya basah. Aku tidak tahan lagi maka kudekati vaginanya dan memainkan lidahku di dalam vaginanya. Aku sempat terkejut karena ternyata Dewi Susana masih perawan sehingga aku berpikir bahwa ini adalah hari keberuntunganku.

Aku terus menjilati vagina Dewi Susana berulang-ulang dan diiringi dengan desahan Dewi Susana yang sangat sensual, “Hmm…, shhh…, aahh…”. Aku tidak peduli dan terus menjilatinya hingga beberapa saat kemudian Dewi Susana menjepit kepalaku dengan kedua kakinya sehingga membuatku menjadi sulit bernafas selama beberapa saat dan tubuhnya mendadak menjadi gemetar dan ia berteriak tertahan sambil melengkungkan punggungnya yang membentuk siluet yang indah sekali. Aku mengerti kalau dia sedang klimaks, aku senang sekali tetapi juga sekaligus belum puas, why? Karena aku sendiri belum memperoleh kepuasan darinya. Setelah ia terbaring lemas karena klimaks tersebut, aku segera saja memasukkan penisku yang panjang karena sudah tegang ke dalam vagina Dewi Susana.

Ketika penisku merobek keperawanannya, ia berteriak kesakitan dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segar keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Sambil kucium bibirnya yang seksi, tanganku bermain di puting susunya, juga kutusukkan penisku ke dalam liang vaginanya. Teriakan yang tadi kudengar lama kelamaan berubah menjadi desahan-desahan dan tangannya mulai aktif memegang dan menekan-nekan selangkanganku seakan- akan menginginkan agar aku memasukkan penisku lebih dalam lagi.

Tusukanku di dalam liangnya membuatnya mendesah-desah sensual dan memintaku mempercepat gerakan. Aku terus mempercepat gerakanku hingga dapat kurasakan vaginanya semakin basah. Ia memintaku mengubah posisi. Ia sekarang berada di atas. Dengan hati-hati ia menindihku dan memasukkan penisku yang masih tegang ke dalam liang vaginanya. Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Dewi Susana sambil menaik-turunkan tubuhnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya.

Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Dewi Susana terus menggenjot tubuhku sambil tangannya memainkan puting susunya sambil sesekali menekan-nekan payudaranya yang cukup besar itu. Setengah jam terus berlalu dan aku mulai merasakan seolah-olah akan ada ledakan dalam diriku dan dirinya. Aku mengetahui bahwa dia akan klimaks lagi karena dia semakin kuat mendesah dan juga semakin cepat menggenjot tubuhku.

Aku semakin tidak tahan dan kusemprotkan cairan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya dan di saat yang bersamaan pula, Dewi Susana berteriak dengan disertai getaran hebat sambil semakin cepat menggenjotku. Penisku terasa seperti sedang di”pipis”in olehnya karena ada cairan yang mulai membasahi penisku. Setelah beberapa menit kami bersama-sama melepaskan nafsu, aku mencium bibir Dewi Susana dan memeluknya.

Aku bermain cinta dengannya hingga sore hari dan kemudian kuberitahu padanya bahwa orang tuaku baru akan kembali seminggu kemudian. Tetapi di luar dugaanku, karena justru hal ini malah membuatnya senang karena itu berarti dia bisa tinggal untuk bercinta bersamaku selama seminggu. Setelah itu, aku dan Dewi Susana terus menerus bercinta di rumahku sampai dengan Ibuku kembali dari luar kota.

***TAMAT***

Haruskah Jadi Seperti Ini?

Pagi itu Veronica berdandan lebih lama dari biasanya.Veronica, itu namaku, di usiaku yang 31 ini aku sudah lama tidak keluar dan bekerja di dunia malam selain di rumah tangga.Beberapa tahun Veronica hanya mengurus anak, sehingga terkucilkan dari dunia luar.Kini anakku sudah cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku.Hari ini tampilanku harus jauh lebih dari biasanya..kukenakan sepatu hak tinggi yang lama di lemari.Rambut ku ikat keatas dengan rapi bak pramugari.Kukenakan tank top putih , kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dengan blazer.Kugunakan lipstik pink muda secukupnya, hanya untuk membuat bibirku tampak basah.
“hmmmm … masih luVeronican” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh celana dalam g-string warna coklat tua. Sengaja kukenakan G-string agar garis celana dalam tidak nampak di rok-ku.Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam.
”hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal !”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.Suami Veronica hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit.Dan Veronica punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sudah terjadi berkali kali, sampai akhirnya Veronica diijinkan.Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti
“Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah”
“Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll dll dll.Karena itu Veronica tidak boleh gagal sedikitpun, apalagi setelah diterima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Veronica sudah kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ‘haduuh aku terlambat 30 menit lagi… gara-gara demo demo itu sih’.
“Permisi mbak , saya staf marketing yang baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak…siapa ya..saya lupa”
“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus…
“Nama saya Veronica”
“Oooo Veronica… tadi sudah ditunggu sama trainernya 30 menit lalu, tapi karena lama ga muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”
“Iya mbak”
“Hari pertama koq telat sih..”
“Iya tadi macet mbak..”
“Yaah…selamat deeeh..”
“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”
“Yaa…gini…dulu pernah juga ada yang terlambat hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan”Deg !Jantungku serasa berhenti sejenak.“Aduuh masak gitu sih mbak”
“Ditunggu aja nanti trainernya balik ya, dia yang menentukan, bukan saya”Sembari duduk menunggu 2 jam lamanya.Veronica terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tapi satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya
“siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”
“asem bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala”Segera aku berdiri dan bersalaman..“siang” jawab bapak itu singkat.
“mari ikut saya”Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf2 lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang dipajang berputar mengelilingi ruangan.
“Duduk” perintah bapak itu.Segera aku duduk.Dia memandangku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.
“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”
“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”
“Tidak perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tidak perlu alasan”
“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.
“Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tapi kalau gini… ”
“Saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Veronica berkaca-kaca.
“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tapi jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Veronica.
“Ehh.. pak Andre..”
“NGAWUURR! nama saya pak Denis Lukito, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sudah dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”
“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Denis hanya memandang terdiam..Tiba – tiba
“Saya tidak bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja”
“Paak.. tolong pak…jangan pak…saya harus bekerja disini pak. Saya yakin saya pasti bisa asal dikasih kesempatan”
“Kesempatan sudah saya berikan” Kata pak Denis.
“Tolong pak saya bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak”
“Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yang tinggi, di imbangi dengan gaji yang tinggi”
“iya pak, saya mohon pak, disuruh apa aja saya siap”
“Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini”.Segera Veronica berdiri dan mendekati alat peraga yang ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Denis memandang tubuh Veronica dari ujung kaki sampai kepala..’mmm sexy…’
“Ini adalah baju operasi yang digunakan ketika pasien akan di operasi”
“Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen” lanjut Veronica.
“Sebentar… Veronica, kamu lepas blazermu, saya alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung saya gatel”
“Oh..maaf pak” segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dalam tas.Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Veronica tampak makin sexy..kulitnya yang putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dalam hati pak Denis mengaggumi ibu 1 anak ini.
“Ya lanjutkan!”
“Baik… ini adalah tiang untuk menggantungkan alat infus..ujung atas ini untuk mengkaitkan botol infusnya”.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Veronica memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Veronica menggapai ke atas.
“Sedangkan ini, adalah kursi untuk wanita melahirkan, posisi kaki diletakan di atas sini dan wanita yang akan melahirkan”
“Kalau ini , ini adalah temperatur untuk mengukur suhu badan, paling akurat bila digunakan di rectal atau di anus”
“ini untuk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang memek”
“STOP !! Saya minta kamu memeragakannya, tidak hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,
“Sekarang ulangi dari awal” perintah pak Denis… darahnya berdesir melihat body Veronica yang mulus dan sexy…pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya …ketiaknya…semua menggiurkan.
“Kamu coba peragakan baju operasi itu”
“Begini pak ?” sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..
“MANA BISA KAYAK GITU !” pak Denis segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Veronica..meraba kulitnya yang mulus dan empuk..
“LIHAT INI..BAGIAN DALAM BAJU INI DIRANCANG KHUSUS ! untuk langsung menempel kulit sehingga tidak akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa diikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti” sambil menunjuk pojok ruang yang di tutupi selambu.Aku berjalan kesana sambil berpikir…
’aku harus berhasil, aku harus berhasil’tanpa pikir panjang dibalik kelambu itu kulepas tangtopku..kemudian aku berpikir lagi
‘Apa BH ku juga harus aku lepas?…kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.Sementara diluar selambu, pak Denis sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang dibalik selambu itu malah membuat isi dalam selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dalam malah tidak bisa melihat keluar.
‘Wow…susunya terlihat remang2 dibalik selambu…mmmm putingnya samar samar keliatan … susunya kenceng juga keliatannya’ guman pak Denis.Veronica keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya… unsur dingin seperti air pada baju yang menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yang basah…
“Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !”Veronica sudah belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tapi dia ingat mengenai kelebihan baju ini..
“Ini pak, tidak perlu lama lama mengikat bagian belakangnya… seperti bisa dilihat bagian belakangnya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan” Punggung Veronica bisa dilihat jelas oleh Denis, dia juga bisa melihat bekas tali beha yang membekas di punggung Veronica. Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang dibalik rok hitam Veronica.
“Semua ditopang dibagian depan dimana ada gel yang mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi” lanjut Veronica.Pak Denis tersenyum tipis melihat lekuk toket Veronica, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Veronica.
“Sekarang coba kamu peragakan kursi untuk melahirkan itu!”
“Ehh..baik pak, saya ganti dulu ya pak?”
“Tidak perlu, jangan buang waktu”
“Ya pak” sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yang agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Veronica terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung. Tapi bukan disitu posisi kaki yang seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. Dengan posisi paha menjepit Veronica meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yang ada ditengah. Veronica berusaha menutupi isi roknya dengan cara menekan roknya.Pak Denis berdiri dan mendekat begitu kaki Veronica sudah naik ke posisinya.
“Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!” sambil mengarahkan kedua tangan Veronica ke atas di atas kepalanya dimana disana ada pegangan. Mata pak Denis melirik lekuk ketiak Veronica yang tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.
“Dan ini harusnya tombol ini ditekan!” lanjut pak Denis.Tombol itu mengerakan posisi kaki yang tadinya keduanya ditengah, sekarang melebar..
“Eh..” Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku ditarik melebar, dan tampaknya pak Denis tidak berhenti berhenti menekan tombol itu,sampai kedua kakiku terbuka 130 derajat mekangkang.Rokku yang berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai ke pantatku.Celana dalam G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Denis berputar kearah sini.Dan benar… pak Denis berjalan santai memutari kursi dan berhenti pas di depan selakanganku yang terexpose.
“hmmm… ” sambil memandangi dengan leluasa paha mulus Veronica… melihat pori-porinya yang merinding…dan selangkangan Veronica, gundukan kecil ditengah yang hanya tertutup kain pas hanya menutup bibir bawah Veronica.Dalam hati pak Denis mengguman
‘ WOW… sexy sekali… dan apa itu..ada basah-basah di selangkangannya..dan kayaknya ada spot basah di celana dalamnya, apa dia juga terangsang?’Pak Denis melirik ke arah ibu Veronica yang sedang menutup matanya.. mungkin ia malu.Segera pak Denis mengeluarkan HP cameranya dan klik.memotret selangkangan Veronica lengkap dengan wajah Veronica yang sedang menutup wajahnya.Tanpa menurunkan Veronica dari posisinya pak Denis melanjutkan dengan memberikan termometer anus..
“sekarang coba peragakan cara penggunaanya, ingat saya mau kamu peragakan !”Veronica membuka matanya dan melihat termometer di tangannya..
‘aduuh ini kan Rectal termometer’ pikirnya dalam hati.’apa baiknya aku pura-pura salah aja ya? tapi nanti bisa-bisa aku dipecat, kalau aku dipecat bagaimana pembayaran cicilan rumah, mobil, bisa-bisa disita semua, dasar .. semua ini gara-gara suami tak berguna !’
“Begini pak” sambil berusaha mengarahkan termometer itu ke ketiaknya dan dijepitnya.
“BUKAAN ! Mana bisa itu dijepitkan disana ! jelas itu salah.. Kamu mau keluar dari pekerjaan ini ? atau kamu mau belajar cara yang benar ??, kalau kamu mau saya akan mengajari cara yang benar.” Pak Denis ingin memastikan apakah dia bisa melanjutkan permainan ini atau tidak.Veronica sambil mengangguk dan memandang pak Denis menjawab dengan suara pelan
“Saya mau belajar pak, saya siap”.
“Ini adalah rectal thermometer , kamu lihat ujungnya yang lebih gemuk dari biasanya dan lihat ujungnya yang tercover dengan stainless steel tampak lebih panjang.. saya akan tunjukkan cara pakainya” Sambil pak Denis memegang kedua paha Veronica dan mendorongnya mengkangkang lebih lebar.Pak Denis melirik Veronica ingin melihat responnya. Nampaknya Veronica sudah pasrah… ia hanya memejamkan mata dan nafasnya tampak lebih cepat, bibirnya dikulum kedalam.
“Saya harus mendorong celana dalam ini ke samping..ehm..” diselipkannya jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam karet celana dalam g-string Veronica, dan kemudian ditariknya kesamping
‘WOW !!’ dalam hati pak Denis terkagum melihat pemandangan luar biasa dimana tampak rambut-rambut kemaluan Veronica ditengahnya nampak dua gundukan bibir memek Veronica yang mengapit sebuah butir itil, ditengahnya keliatan lubang kenikmatan itu, tampak basah, bahkan ada cairan bening mengalir ke bawah melalui tengah-tengah cepitan pantat putih Veronica, cairan itu berhenti pas di anus Veronica yang berwarna krem muda.
Veronica nampak terengah-engah, sensasi dalam kondisi tak berdaya dibawah otoritas pak Denis yang berkarisma membuat dia terangsang. Jari pak Denis entah sengaja atau tidak , sembari menarik celana dalamnya juga menyentuh bibir luar memek Veronica.Mata Veronica sayu menatap pak Denis yang sedang membasahi ujung thermometer ludah di mulut pak Denis.
Kemudian pak Denis menunduk sedikit, mengarahkan thermometer itu ke anus Veronica dan ketika ujung thermometer yang dinginitu menyentuh kulit anus Veronica, Veronica sedikit melompat dan kakinya menegang..
“Veronica, ini satu pelajaran yang penting kamu harus dengar, bila pasien sedang tegang maka termometer akan sulit masuk, jadi sebaiknya di relax-kan dulu, begini caranya” Pak Denis mengambil kursi dan duduk pas didepan selangkangan Veronica kemudian… jari telunjuk pak Denis yang sudah basah dengan ludahnya sendiri di gosok gosokan memutar mengelilingi anus Veronica yang menegang dan menjepit erat.Gerakan jari-jari nakal pak Denis ternyata membuat Veronica merasakan sensasi nikmat yang berbeda.. mulutnya sedikit terbuka, dan nafasnya tersengal sengal.Telunjuknya terus berputar sambil menekan-nekan anus Veronica.Kenikmatan yang dibuatnya membuat Veronica semakin relax dan menerima jari itu, anusnya semakin renggang dan jarinya semakin bisa menekan lebih jauh.Setelah 2 putaran
‘bleeess’ jari itu masuk. Dan Veronica melenguh
“Uhhhmm”, tubuhnya mengeliat, dadanya membusung sebentar.Melihat itu pak Denis tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja dia mendekatkan wajahnya ke memek Veronica yang sudha basah itu, dan mencium aroma-nya yang wangi sebelum kemudian menjilat itilnya.
”uuuummmmhhh” Veronica semakin mengeliat, dia berusaha melihat kebawah dan melihat kepala pak Denis sudah berada diantara kedua kakinya, sekarang dia tahu itu lidah pak Denis.
“Jangan..pak Denis…” suaranya lirih hampir tak terdengar.. dirinya juga ragu.Pak Denis meneruskan memainkan lidahnya di itil Veronica. Veronica kelonjotan nikmat dari lidah pak Denis membuatnya lupa diri.Sementara menjilati jari telunjuk pak Denis masih terbenam dan dijepit oleh anus Veronica.Jari itu bergerak maju mundur. Jilatan pak Denis semakin intens dan terkadang dihisapnya itil Veronica.
“ahhh…ohhh my… sshhh ahhhh”
“uhhhmmmmmmhhh mmmhhhh” Veronica terus mendesah dan melenguh tak tertahankan.Sampai akhirnya orgasme itu meledak di dalam tubuhku…
“ummmmhhhhhhhh haaaaahhhhhhh ahhhhh achhhhh” tubuhnya kelonjotan meliuk-liuk..tapi pak Denis tak berhenti dan itu membuat Veronica semakin menyentak nyentak kenakan…sampai akhirnya rasa nikmat itu terganti dengan rasa geli yang luar biasa…
“Stooppp dulu pak …jangaaan…geli….” sambil tangan berusaha mendorong kepala pak Denis.Pak Denis segera berdiri dan berjalan ke samping Veronica bersandar, segera ia buka celana panjangnya dan menarik keluar Kontolnya yang sudah tegang dan berdenyut dari tadi. Diarahkannya kontol itu ke wajah Veronica.Veronica seperti terhipnotis dengan Kontol yang tegang dan berurat itu, segera dipegangnya dan dielusnya, ia mengaggumi bentuk dan ukurannya yang jauh berbeda dengan milik suaminya.Pak Denis yang sudah tidak sabar merasa tidak cukup dengan elusan tangan Veronica.Ia memegang kedua pergelangan tangan Veronica dan menekannya dan menahannya dengan satu tangan di atas kepala Veronica.Pak Denis ingin agar dia di sepong, tapi setelah melihat Veronica dalam posisi seperti itu ia terhenti untuk mengagumi wajah Veronica lekuk lehernya..bahunya yang keliatan putih mulus dan ketiaknya yang bersih…hmmmmm, pak Denis lalu menunduk dan mencium bibir Veronica, menjilat bibirnya dan terus menjilat turun ke leher Veronica sampai ke ketiak Veronica…ia menciumi aromanya dan kemudian menjilat dengan rakus…sesekali di hisapnya dan diciumi, daerah ini ternyata sensitive buat Veronica, seperti ada setrum yang mengaliri badannya dan mengalir memerintahkan memeknya untuk mengeluarkan cairan lendir kenikmatan,Pak Denis yang merasa terganggu dengan baju rumah sakit itu, dengan satu sentakan pak Denis menarik lalu melempar baju itu ke lantai.Ketika baju itu ditarik, Toket Veronica serasa ditarik sesaat kemudian dilepas lagi, bahkan toketnya masih bergoyang sesaat kemudian.Pak Denis berhenti sembari berdiri untuk memandangi tubuh wanita setengah telanjang dihadapannya, toketnya membulat nampak begitu ranum, dan puting kecoklatan warna khas orang asia, kulitnya putih mulus dan perutnya tak nampak seperti seorang ibu, kakinya mulus dengan posisi mengkangkang di atas pegangan kursi yang memang di desain utk orang melahirkan.Ia lalu menunduk lagi, kali ini sasarannya adalah puting yang dari tadi hanya dia lihat dari balik baju, kini bisa ia rasakan di dalam mulutnya… bisa ia kulum dan bisa ia hisap sepuasnya.
’Shhhh…ccrrrrppp…cruup…crrreepp’ hisapan-hisapan pak Denis menimbulkan bunyi-bunyian yang terdengar nikmat.Bunyi itu diikuti lenguhan wanita yang dihisap putingnya
“ummmmmmmhhhhhh ohhh…uhhhh….shhh ahhh”
‘Crrrup srrrp ssshhhep’ puting Veronica dijilat dikulum di mainkan dengan lidah didalam mulut pak Denis.Memek Veronica semakin basah…lendirnya terus diproduksi karena rangsangan rangsangan pak Denis dan memek itu serasa ingin disentuh, ingin di perhatikan dan di masuki.Tapi pak Denis masih ada rencana lain, dia berdiri tegak dan masih menahan kedua tangan Veronica diatas, ia mengarahkan kontolnya ke arah bibir Veronica dan mengosokannya di mulut Veronica.Veronica dengan pasrah memiringkan mukanya sambil membuka mulutnya dengan mata merem melek memandang pak Denis,Pak Denispun segera mendorong kontolnya masuk ke mulut hangat Veronica.
“OHHHH ENAK … MULUTMU ENAK BANGET…”
“Crrrp …ssrrrpp…crrp crpp” pak Denis mendorong maju mundur kontolnya, seperti sedang mengentot mulut Veronica.Dan semakin lama kontol itu masuk semakin dalam..menyundul tenggorokan Veronica, padahal baru 3/4 dari ukuran semuanya yang masuk, tapi sepertinya Veronica sudah agak kelabakan..
“Emmmhhh” sesekali Veronica seperti protes berusaha mundur menarik nafas..tapi hanya sesaat kemudian pak Denis kembali mengobok mulut Veronica dengan kontolnya maju mundur.Kali ini dengan tangan satunya memegang rambut bagian belakang kepala Veronica, ia menahan kepala Veronica agar tidak mundur, dan mendorong kontolnya masuk seluruhnya..sampai hidung Veronica terbenam diantara jembut pak Denis. Kontol itu masuk ke tenggorokan Veronica dan tenggorokan itu seakan memijatnya ketika Veronica tersentak-sentak ingin menarik nafas.
“Ugghh” Kenikmatan luar biasa membuat pak Denis mengulang-ulangnya..sampai air liur Veronica menetes netes dan membasahi kontolnya.Kemudian pak Denis mengambil posisi berdiri di antara selangkangan Veronica. Ia menarik lagi g-string Veronica, kali ini dengan kasar sampai talinya putus.. dan melemparnya ke lantai.Ia lalu menggesek-gesekan kontolnya ke itil Veronica yang masih berdenyut nikmat.
“uhhmmm” Veronica masih merasakan sedikit geli tapi enak.kemudian dengan satu sentakan pak Denis membenamkan Kontolnya kedalam lubang memek Veronica yang segera menjepitnya…
“ORRHHHHHHH” lenguh pak Denis , diiringi desahan Veronica
“uhhhhhmmmmmmhh”Pak Denis mengentot Veronica dengan sentakan sentakan sampai toket Veronica turut bergoyang, melihat itu pak Denis yang gemas meremas toket kiri Veronica dan memilin puting toket kanan Veronica.
“aaahhhhh”
“OHHH YESSS…VERONICA…NIKMAT SEKALI”
“ceplak..ceplak..crp” Bunyi pinggul pak Denis menghantam pantat kenyal Veronica.
“Ohhhh…pak Sig…git…uhhmmmm ahhh”Puas memilin puting toket Veronica, pak Denis ganti meremas-remas pantat Veronica, sesekali di ceplesnya pantat itu
“PLAAAK”
“Aaach” Kemudian pak Denis menggosok-gosokan jempolnya di belahan pantat Veronica sambil terus mengeluar masukkan Kontolnya yang keras ke dalam lubang memek Veronica yang hangat dan basah.Jempolnya menemukan area lunak yang sedikit keriput di antara belahan pantat Veronica, ia kemudian menekan jempolnya disitu..sampai jempol itu masuk ke lubang pantat Veronica…
“aaaccchhhh..”
“OH YESSS !!”
“Ceplak crrrp crrp, PLAK!”
“oucchhh” Veronica mengeliat geliat dan mendesah desah, kedua tangan Veronica memegang kedua toketnya, karena goyangan yang begitu dahsyat membuat tubuh Veronica tersentak sentak oleh dorongan pak Denis.
“OHH YESSSHH…I’m fucking you ibu Veronica”
“pak..si..git…uhhh”Tiba-tiba pak Denis memperlambat ritme dan menarik keluar kontolnya yang basah dengan lendir Veronica. dan mencabut jempolnya dari lubang pantat Veronica.Ia mengarahkan kontolnya ke lubang Veronica yang belum pernah dientot orang dan ketika kepala kontol itu menekan lubang itu…Veronica tidak meronta..ia hanya menurunkan tangannya untuk mengosok itilnya sendiri.Kepala kontol itu pelan pelan masuk ke anus Veronica, dan sekarang sudah tidak nampak lagi dari luar.
“OHHHHH… RAPET BANGET…KAMU CANTIK SEKALI VERONICA!”
“uhhhhhhhhhhhhhhh aaahhhhhh” dan pak Denis mendorong masuk keseluruhan kontolnya.Pak Denis memulai dengan gerakan-gerakan maju mundur kecil dan semakin lama semakin besar gerakan mengentot itu.
“Aaahhhhh…uhhhhhhhhhhh” baru kali ini Veronica merasakan pantatnya di entot. Seringkali suaminya minta untuk main anal, tapi ia tidak pernah mengijinkan. Kali ini dengan pasrah dan lepas kendali ia dientot oleh atasannya.Veronica terus memainkan itilnya, dan pak Denis terus mengentot Veronica sambil menunduk tangannya meremas toket Veronica yang putih montok dan mulutnya mengulum,menyedot putingnya. Sensasi yang ditimbulkan tak tertahankan lagi bagi pak Denis dan Veronica.Bersamaan mereka mencapai puncak orgasme!
“OOOOOHHHHHHHHH HHHHH FUCK YOU VERONICA!! I LIKE YOU !! ARRRHHHH”
“uhhhhhmmm shhhhh Ohhh enaaaaaaaaachhhhh uhh hehh haahh” Veronica mengeliat geliat merasakan orgasme yang luar biasa, mulutnya terbuka dan matanya terpejam.Pak Denis menyemprotkan cairan sperma hangat di dalam pantat Veronica..
“ahhhh hahhh…uhhhh ahhh” mereka berdua terengah-engah dan badan pak Denis menindih badan Veronica…keringat mereka saling menyatu.Pak Denis bisa mencium aroma wangi Veronica bercampur dengan aroma sex mereka.Kontolnya masih didalam anus Veronica dan pelan pelan melunak sampai akhirnya kontol itu keluar dengan sendirinya…cairan spermanya juga ikut tumpah menetes dari anus Veronica yang masih berdenyut denyut.Pak Denis lalu berdiri mengambil HP-nya di meja dan memotret Veronica yang telanjang bulat dan penuh keringat, dari lubang pantatnya tampak putih-putih cairan yang keluar..
“Jangan pak !” Veronica berusaha menutup wajahnya, tapi sudaah terlambat, foto itu sudah diambil.
“Mulai sekarang kamu saya angkat jadi sekretaris saya! dan gajimu akan saya ajukan kenaikan 2 kali lipat”Veronica berusaha berdiri tapi kakinya masih lunglai, ia berdiri sambil bersandar dikursi melahirkan itu
“terima..kasih..pak”Ada rasa lega sekaligus kuatir di dalam dirinya.Veronica memunguti pakaiannya, sementara pak Denis hanya perlu memakai kembali celananya.Setelah itu pak Denis mengeluarkan satu stel pakaian dari lemari dan kemudian diletakan di atas meja tengah.
”Itu seragammu! lepas semua rok dan celana dalammu, disitu sudah ada lengkap dengan dalamannya, semua baru dan bersih, AYOO CEPAT… KITA DITUNGGU MEETING SEKARANG”
“Besok dan seterusnya, kamu akan masuk ke ruangan ini dan berganti baju seragammu, semua akan sudah disiapkan di loker itu, pulangnya kamu boleh ganti baju kamu lagi, tinggalkan saja baju seragammu di loker, akan ada yang mencucinya”
“iya pak”.. segera Veronica berganti dengan baju seragam yang baru diberikan..Setelah semua dipakai aku tidak bisa melihat diriku sendiri, karena disana tidak ada cermin besar. Tapi aku merasa sedikit kurang nyaman dengan rok ini, benar-benar rok mini, hanya satu setengah jengkal dari pusarku. Aku sudah berusaha menariknya tapi memang ukurannya hanya segitu, kalau untuk pinggangnya karena ada karetnya, jadi tentu nyaman saja, hanya mini-nya ini bener bener dech.. udah gitu bagian samping rok kanan dan kiri ada slit (belahan) dengan ukuran setengah jengkal.Bajunya cukup bagus, tapi kutungan, dibagian tengah ada kerah yang cukup lebar dengan belahan agak rendah, push up bra yang tersedia malah membuat belahan dadaku semakin ditonjolkan.
Kainnya putih dan cukup tipis.. beha hitam yang kupakai sedikit menerawang dari depan maupun belakang. Pusarku saja samar-samar juga terlihat.Tapi tidak ada waktu lagi, karirku baru saja dimulai dan aku harus menyelamatkan seluruh keluargaku dari bencana keuangan di tengah krisis ini. Ambisiku untuk menjadi kaya sangat besar, dan ini mungkin pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai puncak kesuksesan.
“VERONICA !” lamunanku terburai karena panggilan pak Denis.Meeting pertamaku.di ruangan itu ada 8 orang lain yang sudah duduk.Dan meeting itu dipimpin oleh pak Denis, ternyata pangkat dia tinggi juga.Semua nampak hormat sama dia, lebih dibilang menjilat. Beberapa cowok melirik terus ke pahaku, aku memang kesulitan menahan belahan rok untuk membuka ketika duduk, sehingga rok yang sudah mini ini makin terbuka aja.Tapi semua berjalan lancar. Dan aku sudah dikenal sebagai sekretaris pribadi pak Denis.

***TAMAT***

Malam Terindah Dengan Kawan Reunian

Kami mengadakan reunian dgn ank sekolah yg 1 sekolah dgn km dulu..

Jd dulu ada cowo ganteng yg satu sekolah dgn qu..
Nama ny fikri.. Dia blasteran Arab..
Dan karena fisik nya yg keren seperti model majalah..
Bnyk cewe yg tergila gila dgn nya.. Salah satu na aq..
Tp km tdk pernah ngobrol sama sekali..

Ouch y.. Aq angel dan tinggal di kota bandung..

Dan akan aq cerita kan pengalaman qu dgn fikri..

Jd kami pergi ke puncak dgn acara reunian ank” 1sekolahan..
Kami pergi dgn bus pariwisata..
Aq dan fikri kebetulan berada di bus yg sama..
Dan kami duduk berdampingan..
Tiba” dia menegur qu..

Eeh angel bukan y.. Kata nya sambil menatap qu..
Iyaa aq angel.. Kmu fikri y.. Kata qu..
Dan tanpa sadar sejak di perjalanan kami sudah bnyk mengobrol..

Dan akhir na kmi pun sampai di puncak..
Lalu kmi semua turun dri bus.. Menuju penginapan yg sudah di sedia kan..
Aq dan fikri pun masing-masing menuju ke kamar..

Setelah beres barang”.. Aq pun mandi.. Dan istirahat sebentar karna nanti mlm ada acara dgn temen ”

Tepat jam 7mlm..
Acara reunian pun di mulai..
Setelah acara kangen” an sma smua nya.. Lalu di lanjutkan dgn acara diner..
Ga tau knp.. Fikri trus memperhatikan aq..
Gel..liat tuh sich fikri memperhatikan lu terus.. Bisik Rika sahabat aq..
Huuuss.. Kmu ini Rika.. Jgn gt Aggh.. Nanti dgr yg lain ga enak tau.. Jwb qu dgn ekspresi senyum”..

Dan selesai dinner.. Fikri pun nya nyamperin aq..
Haiii angel.. Sapa nya..
Haiii fik.. Jwb qu..
Kmu makin cantik y ngel..
Sampe aq ga bisa berhenti memperhatikan km.. Kata nya mulai merayu qu..

Ahhh kmu fik.. Biasa aj koq..
Dr dulu jg begini aq nya.. Ga ada yg berubah.. Jwb qu..

Dan karna kebetulan tiba” hujan turun dgn deras..
Aq pun permisi untuk balik ke kamar.. Karna mata jg mulai ngantuk..

Sampai di kamar.. Aq pun ganti baju.. Dgn mengenakan pakaian tidur yg agak tipis dan transparan..

Tiba” ada yg mengetuk pintu kamar q..
Lalu aq buka.. Ehh ternyata fikri..

Hai ngel..kata nya.
Ehh fikri.. Ada ap y.. Tnya qu..
Gpp.. Cuma mau ngobrol sama kamu.. Boleh kan..
Ouch masuk dech..

Sebenar nya aq agak risih sih..
Karna ada fikri.. Karna aq udh mengenakan baju tidur tipis ini..

Tp mau gmna lg.. Ga enak jg kalo ganti baju lg kan..
Ya trus kmi pun ngobrol..
Ga tau y.. Kek nya aq ngerasain nyaman ngobrol dgn fikri..

30 menit kmi udh ngobrol..
Lalu fikri tiba” mencium kening qu..
Seeer darah qu.. Aq pun terdiam seketika..
Melihat qu terdiam.. Fikri pun mencium bibir qu..
Astaga.. Aq semakin gugup..
Dan ga bisa berkutik sama sekali..
Ada apa ini.. Tanya qu dlm hati..

Dan fikri pun bertanya..
Ada ap ngel..
Gpp fik.. Jujur y fik..
Aq blm pernah ciuman gini..
Ini pertama x nya.. Maka na aq gugup fik..
Ouch gt.. Gpp ngel.. Santai aj.. Jwb ny..

Hmmm.. Lg an.. Km knp cium aq fik.. Tanya qu..
Aq suka ma km ngel.. Jwb fikri..
Astaga.. Aq seneng girang.. Sambil gelisah..

Dan fikri pun.. Kembali mencium bibir qu.. Tp kali ini.. Dgn hebat..
Aq pun membalas nya.. 5 menit kmi berciuman..

Dan kali ini fikri membaring kan tubuh qu.. Sambil melumati bibir qu yg merah merona.. Fikri pun mulai menarik baju tipis qu..
Dan menyentu vagina q dr luar..

Lalu ciuman nya.. Pindah ke buah dada qu…
Dia terus menikmati puting qu dgn rakus nya…
Dan tanpa sadar.. Aq mengeluarkan rintihan kecil..

Ouuuuuggghh aaaahhhggg.. Ugggghh… Rintihan ini terus berlanjut..
Fik.. Enak bgt Ouuuuuggghh..

Dan fikri diam” sudah bugil…
Aq terkejut.. Tp karna dia terus memberikan kenikmatan di dada qu.. Aq pun terdiam tanpa kata..

Lama” lidah fikri pun turun ke perut qu.. Sambil melumati perut qu.. Fikri jg menarik CD qu..
Aq yg mulai merasa kan nikmat na sensasi yg luar biasa.. Terus saja merintih dgn nikmat… Ooouch hha aaaahhhggg aaaahhhggg..

Melihat qu yg semakin bergairah..
Fikri pun.. Melebar kan ke dua kaki qu.. Membentuk posisi mengangkang..
Dan Fikri melihat bentuk vagina qu yg berwarna kemerahan..
Ngel indah sekali vagina mu..
Aq jilatin y.. Tanya Fikri..
Terserah km fik.. Jwb qu..

Fikri pun.. Mulai memain kan lidah na di pinggiran vagina qu..
Aq merasakan sensasi luar biasa..
Sambil merintih ke enakan.. Aq mulai mengangkat pantat quu..
Ooouuuchh Ouuuuuggghh Ahhh..
Enk bgt fik..

Ngel.. Skrg gantian ya..
Km yg lakuin itu dgn aq.. Bisik fikri di telinga aq.. Aq hanya mengangguk..

Dan aq langsung memasukkan burung fikri ke mulut aq..
Ouuuuuchh trus synk..ouuuchh enak bgt ngel..
Aq terus menerus membasahi burung fikri dgn liur qu.. 2 menit aq menggulum burung fikri..

Dan akhirnya aq pun di baringkan ke kasur kembali oleh fikri..

Dan fikri mulai menggesekan burung nya ke vagina aq..
Dan aq pun kembali merasakan sensasi kenikmatan yg luar biasa…

Tanpa malu aq pun kembali mengeluarkan desahan hebat..
Ahhhhh Ahhhhh shhhhhhttt.. Enaaak bgt fik.. Ahhhhh Ouuuuuchh aggghhh.. Aq pun terus merintih ke enakan..
Melihat aq menikmati nya.. Fikri langsung menerobos lubang vagina qu… Tiba” aq pun tersentak dan menjerit kesakitan… Karna rasa sakit yg luar biasa hebat.. Aq mengerang kesakitan sambil menangis.. Karna aq blm pernah melakukan ini sama siapa pun.. Dan hari ini perawan qu pun telah di bobol fikri.. Dgn burung nya yg lumayan besar dan panjang…
Melihat aq kesakitan fikri pun terkejut.. Dan berkata angel.. Maafin aq y.. Aq udh ngelakuin ini sama kamu.. Sambil mencium kening qu.. Tp dia tdk mengeluarkan burung nya dr dlm vagina qu..

Dan fikri pun masih mengecup bibir qu.. Aq yg td nya kesakitan jd merasa terangsang kembali.. Oleh ciuman fikri.. Dan fikri pun kembali melumati puting qu..

Lama” kami merasa terangsang kembali.. Bahkan lebih hebat dr sebelumnya…
Dan sambil melumati puting aq yg merah merona.. Fikri pun mulai menggoyang burung na hingga kluar masuk di vagina aq…

Aq mulai mendesah hebat…
Ouuuuuchh ouuuchh… Aaaaaaahhh hahha… Ouuuchh.. Ssssstttthh..
Terusin fik..ga tahan bgt aq…

Ouuuchh… Ouuuchh… Dan akhir na kami berdua pun sama”puas.. Dgn mengeluarkan cairan kenikmatan bersama an.. Kmi pun tanpa sadar tertidur sampai pagi…

Hingga akhir na kami pun bergegas untuk plg dr acara reunian..
Sejak saat itu.. Kmi tdk lg saling bertemu.. Karna fikri melanjutkan sekolah na di Au.

***TAMAT***

Bayangan Sahabat Istri Yang Menjadi Nyata

Penat banget rasanya seharian kerja, kudu pulang jam 6, untung dah punya bini yang masih sempat-sempatnya nyiapin makan ama kopi. Padahal dia pasti capek juga seharian kerja. Mungkin jam 8 kita berdua udah tertidur. Capek banget lewat deh ML-nya.
Siang ini aku kok ngantuk banget ya rasanya. Mumpung direksi pada lagi rapat, kesempatan nih aku pulang kerumah, tidur barang 1-2 jam sempatlah pikirku, langsung deh aku ngacir kerumah yang jaraknya cuma 15 menit dari kantor.
Sampe dirumah aku memang punya kebiasaan masuk dengan ‘silent style’ tapi bukan ninja ya bro. Maklum daerah pinggiran mesti cek dulu, daripada keduluan rampok, apalagi kalo ada “Sejenis Ryan” bisa ngacir nih nyawa.
Perlahan kubuka garasi rumah, “lho kok ada motor bini yach” padahal kan dia tadi ngantor, turunnya aja sama-sama, cuti juga ndak. Kalo sakit pasti dia telpon aku, ndak mungkin berani pulang sendiri. Perasaan curiga mulai muncul, pengalaman selingkuhku justru mengganggu aku nih.
Garasiku memang langsung mengarah ke ruang tengah, kulihat Tas biniku, ada diatas meja kerjaku, blazer kantornya tergeletak di sofa, bau asap rokok menusuk hidungku dan kulihat diatas meja masih menyala rokoknya dan sepertinya baru saja dihisap.
Kontan darahku mendidih sampe ke ubun-ubun. Gila istriku yang kusayang, dan perhatian ternyata berselingkuh. Perasaan marah bercampur sakit hati membuat aku hampir saja menendang pintu kamarku.
“Mundur 7 langkah, maju 7 langkah” aku teringat sebuah buku filsafat cina yang intinya bisa meredakan amarah. Emosiku akhirnya bisa terkendali, memang aku tidak mundur tapi mengambil nafas biar hatiku tetap dingin. Aku hanya mundur beberapa langkah, mengambil sebuah kursi bar yang cukup tinggi. Kubawa ke depan pintu kamarku, aku mengintip lebih dulu melalui ventilasi kamar tidurku. Tempat tidurku terhalang oleh dinding kamar mandi, hanya seperempat kasur saja yang terlihat, dan disitu hanya terlihat sepasang kaki mulus istriku saja, “ah ternyata istriku sedang istirahat sendiri” aku agak sedikit lega.
Sesaat aku diam dan berniat ingin turun, namun tiba-tiba ada sebuah kaki yang merayap menaiki kaki istriku, kagetku membuat aku hampir melompat dari kursi. Untung aku bisa bertahan dan terus kuperhatikan sepasang kaki lainnya itu. “mulus” lho kok?
Aku turun dari kursiku pelan-pelan mengembalikan kursi itu ketempat semula, berjalan kearah garasi, kuamati disitu, sepatu lelaki yang ada hanya milikku. Dan beberapa sepatu wanita, yang aku sendiri tidak hafal dengan sepatu-sepatu istriku.
Aku jadi penasaran kudekati lagi kamar tidurku, beruntung sekali aku selalu merawat engsel pintuku yang ternyata tidak terkunci, karena memang tidak ada orang lain dirumah kami. Suara TV dikamarku menyamarkan bunyi handle pintu. Posisi tempat tidurku memang sedikit salah sehingga jika pintu kamar terbuka pasti tidak akan kelihatan dari arah kepala tempat tidur.
Aku berjalan perlahan seperti ninja menyusuri dinding kamar mandi, dan berhenti setelah aku bisa melihat bayangan tempat tidurku dari cermin rias. Aku kembali terkejut melihat tubuh istriku yang sudah tidak menggunakan apa-apa lagi, sementara diatasnya menindih seseorang yang sangat aku kenal, “sahabat istriku” yang juga tempat curhatku kalo lagi marahan sama istriku. Temannya sekantornya yang selama ini aku percayakan jika istriku ingin berlibur keluar kota. Seseorang yang juga aku senangi. Dia selalu membayangi pikiranku yang kadang ngeres namun sedang bosan dengan wajah istriku. Keturunan cina yang kulitnya sedikit lebih putih dari istriku. Pernah sekali pas istriku sedang keluar kota dengannya aku minta difotoin dia kalo lagi tidur sama istriku, sayangnya sampat saat ini ndak pernah dituruti sama istriku.
Oke bro, Mey memang seorang wanita keturunan cina, dengan wajah yang cantik. Tingginya juga seukuran biniku, hanya saja bokongnya yang padat sudah agak turun karena sudah punya 2 anak. Kok bisa punya anak ya padahal kehidupannya dengan suami yang aku dengar dari cerita istriku sih biasa saja, malahan cukup dingin, Mey sering iri dengan gaya kami yang masih seperti orang pacaran. Tapi hari ini aku ndak percaya kalo ternyata istriku dan Mey bukan hanya bersahabat tapi menjadi sepasang kekasih.
Lamunanku buyar karena kudengar suara desahan istriku, istriku dan Mey masih melakukan French kiss, aku sedikit cemburu karena kulihat begitu semangatnya istriku membalas setiap ciuman yang diberikan Mey, mereka terlihat sangat mahir memainkan lidahnya, posisi Mey yang diatas biniku, selalu menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama tangan kanan istriku yang memegang bokongnya, sementara tangan kiri istriku mengelus leher dan punggungnya, desahan istriku terdengar lagi saat Mey memegang puting istriku.
Ampun dah sekarang bukannya aku marah sama istriku, malahan aku jadi ikutan horny, aku justru menikmati show itu. Mey mulai melepas gaya frenchkissnya dan mulai menjilati leher biniku, ketelinga istriku, mengulumnya, membuat istriku mendesah dan memperkuat pelukannya pada Mey, aku tau rasanya saat itu, karena itu juga yang aku lakukan ke bini saat foreplay. Mey mencium istriku dan menjilati leher istriku seperti menikmati eskrim. Mey mulai turun ke arah payudara biniku yang sekel itu. Diremasnya kedua bukit dengan begitu halusnya, sambil menjilati dan mengulum putingnya, istri menggelinjang dan begitu menikmatinya, aku merasa bersalah pada istriku karena sering melewati bagian ini, “ah yank” desahan itu keluar dari mulut istriku, bukannya “ah mas”. Kumajukan badanku karena kau semakin horny dan supaya bisa melihat jelas tanpa lewat cermin lagi, wajah istriku begitu menikmati gigitan-gigitan yang diberikan Mey. Kedua tangan istriku mencengkram bantal tanda ia begitu menikmati, kaki istriku melingkari badan Mey yang terus bergoyang menekan daerah selangkangan istriku.
Mey kembali memberikan kenikmatan pada istriku dengan menciumi daerah pusar dan terus turun ke daerah miss V istriku. Mey menjilati seluruh daerah itu membuat badan istriku terkadang sontak kejang, memang wanita bisa saling mengerti bagian itu. aku benar-benar menikmati tubuh Mey yang selama ini hanya bisa aku bayangkan, posisi Mey yang meninggung dengan wajahnya yang mengarah ke tubuh istriku membuatnya tubuhnya semakin sexy, bokongnya yang putih. Duh kepingin rasanya aku melompat dan menjilati bokong itu. payudara Mey memang sudah tidak terik lagi, maklum sudah punya anak, namun dengan putingnya yang kecil itu begitu berbeda dengan milik istriku yang sedikit besar. Desahan istriku semakin sering, tanda istriku hampir mencapai klimaksnya, Mey sekarang mengambil posisi 69.
Dasar aku masih sayank ama biniku, aku ndak tega kalo istriku juga harus menjilati MissVnya Mey. Nekat aku berdiri di depan Mey yang masih asyik memainkan miss-V istriku.
Sontak Mey terhenyak, aku tau pasti dia kaget bener, tubuhnya gemetar ketakutan, aku sengaja memasang wajah angker dulu, padahal aku juga lagi horny banget. “Mas” suara istriku juga bergetar, keduanya terduduk, istriku benar-benar salah tingkah, sedangkan Mey menutupi payudara dan miss-Vnya, tapi ndak mungkin bisa kan, aku masih bisa melihat bentuk tubuhnya yang putih mulus itu, sedikit lebih putih dari istriku, udah dari sononya emang putih sih Mey, aku berpura-pura mengambil nafas panjang. Kudekati mereka berdua. Wajah istriku menunduk, pasti ia takut aku gampar. “Mas maaf, ampun mas”.
Kini aku duduk mendekati istriku, duduknya semakin meringkuk, sedangkan Mey semakin gemetaran. Kupandangi wajah mereka berdua, keduanya ndak berani menatapku, he..he sandiwaraku berhasil, padahal aku sedang menikmati dua wajah cantik dihadapanku, seseorang yang aku cintai dan seseorang yang aku senangi dan selalu mengganggu hayalanku. Kuambil selimut dan kututupi kedua tubuh wanita ini. Mey ingin berdiri, pasti dia akan mengenakan bajunya.
“Mey, kamu duduk dulu, aku mau ngomong” cegahku. Suaraku sengaja kutinggikan biar lebih gimana gitu.
“sudah berapa lama, ma begini?”
“B..baru kali ini mas” jawabnya.
“Tapi kalian kan sering pergi liburan sama-sama, malahan seringnya satu kamar, biarpun perginya rame-rame”
“benar mas, baru kali ini kita keterusan sampe gini” istriku diam “dulu pernah pegangan tangan aja waktu tidur bang” sambut Mey.
“Ma, aku lebih suka kamu jujur”
“Iya mas, dulu waktu liburan ke Bali yang berlima, kami cuma ciuman mas, ndak lebih” yah aku ingat istriku pernah cerita kalo suami Mey saat itu sedang selingkuh, dan dia curhat ke biniku sampe nangis, mungkin itu yang buat Mey jadi ndak mesra lagi ama suaminya. Dan berita terakhir Mey pingin cerai dari suaminya.
“ya udahlah, mau diapain lagi, aku tau kalian juga saling menyayangi” “Mey.. kamu tega benar ama aku, padahal aku percaya sama kamu, dan aku suka kok sama kamu”
“Maaf ya bang” he..he.. pasti Mey ndak ngerti arah omonganku tadi.
Wajahku tida lagi angker, aku sebenarnya dari tadi sudah mau tersenyum, dan saat kupandangi wajah istriku dan aku tersenyum padanya, istriku meraih tanganku dan mencium tanganku tanda menyesal. Kupegangi wajahnya dan aku mencium kening istriku.
Dasar akunya dari tadi emang udah horny, langsung kucium istriku, kulumat bibirnya dengan gaya French kiss yang tadi aku saksikan. Ciuman kali ini benar-benar beda banget, istriku membalasnya seakan ia benar-benar mau menyenangi aku. Ia menarikku dan meluruskan tubuhnya keranjang, sedangkan Mey masih terduduk disamping kami, kupegang payudara istriku, dia membalasnya dengan menggenggam Mr.Pku, istriku mulai melucuti baju kemejaku dan melemparnya ke lantai, aku bergerak menciumi leher istriku, wangi tubuh Mey, masih melekat di tubuh istriku membuat aku semakin semangat mengulum telinganya. Istriku mendesah, “oh mas, aku sayang mas” sambil tanganya mulai membuka celanaku, sekilas kulihat Mey mulai bergerak menyingkir, dia pasti ingin memberi kesempatan kepada kami berdua.
Tanganku langsung menangkap tangannya, tanda ia tidak boleh pergi dari situ. “Bentar bang, aku ke WC dulu ya” pasti karena ketakutan tadi Mey jadi pengin pipis. Kuteruskan melumat bibir istriku dan mengulum payudara istriku, sementara istriku telah melepaskan seluruh pakaianku.
Kudengar dari kamar mandi ada suara air tanda Mey telah selesai, “Ma panggil Mey” kataku. Saat Mey keluar dari kamar mandi istriku memberinya kode untuk duduk kembali ketempat semula. Mey menurutinya. Kutangkap tangan Mey, namun aku masih asyik mencumbu istriku, kuremas tangan Mey layaknya orang berpacaran, Mey menanggapinya dia juga meremas tanganku dengan kedua tangannya, dan mencium tanganku seperti mengucapkan terima kasih karena tidak seperti yang dia takutkan tadi. Istriku juga melihat kejadian itu, lau ia bergeser menaikkan kepalanya ke atas paha Mey sambil menarikku untuk mengikutinya. Posisi ku sungguh diuntungkan aku berciuman dengan istriku dengan tangan kananku memegang tangan Mey sementara tangan kiriku mengelus payudara istriku, sementara wajahku menempel ke payudara Mey.
Sesaat kemudian istriku melepaskan ciumanku, lalu memandangku kemudian ke arah Mey, aku menatap wajahnya dan wajah Mey, Mey membalas kami berdua sambil tersenyum. Coba kukecup pipi Mey. Dia agak menghindar, aku tau ia pasti merasa tidak enak dengan istriku.
“Jadi gimana kita ma?” tanyaku. “Ya mas kan sayang ama aku, senang ama Mey juga dari dulu sampe minta fotonya yang habis mandi kan? Hi..hi..” “Terus?” tanyaku lagi
“Aku sayang ama mas dan Mey, Mey sayang juga ama aku, Cuma ndak tau dianya dengan mas”.
“Kalo mama selingkuhnya ama laki-laki sih aku pasti bisa marah besar, tapi kalo ama Mey, sih aku ndak masalah ma, rasa senangku bisa berubah jadi sayang juga kan”
“Makasih ya mas, aku beruntung punya suami kayak kamu mas, kamu gimana Mey?”
“Entah kenapa kok aku jadi sayang ya ama kalian berdua, aku ijin ya selingkuh ama suami kamu?” jawabnya. Istriku tersenyum.
Lalu kucium lagi istriku sambil merangkul Mey, tak lama istriku mendorongku keatas aku pun mencium Mey yang membalasku, kali ini aku merasakan double French kiss yang luar biasa.
Ciumannya lebih liar saat istriku mulai meremas dan mencium payudara Mey, sementara satu tangannya membelai torpedoku. Lidah kami seperti dua orang satria yang berperang memainkan pedang dengan liukan-liukan jurus mematikan, jurus kami yang selalu saja seri membuat aku melakukan manuver untuk melakukan jurus lainnya, kini kuarahkan lidahku ke arah leher Mey. “hhhhh” desahannya yang tertahan mengisyaratkan manuverku cukup berhasil, pingin rasanya kubuat tanda disitu, tapi ah, ntar jadi berabe, jadi kelanjutkan dengan arah telinga, kujilati dan kukulum bagian bawah telinganya, Mey menyerah tak berkutik, gigitan kecil dan remasan istriku ke payudaranya tentu membuatnya semakin tak berdaya.
Posisi Mey yang tadi duduk kini berganti menjadi terlentang, sementara istriku mendapatkan daerah bawah aku mendapatkan tubuh bagian atas Mey, bentuk payudaranya yang masih agak kencang berarti punya Mey jarang disentuh sama suaminya, putingnya mengeras, nafsu Mey mulai naik. Istriku mulai meraba paha dan daerah selangkangan Mey, akupun mulai memijat susu Mey, meremasnya dengan lembut, Mey membalasnya dengan menyentuh mr-P, masih agak kaku, pasti karena bukan punya suaminya, walau begitu dengan sentuhan jari-jarinya membuat mr-P ku mengeras dengan sangat-sangat.
Dengan ujung jari telunjuknya ia memainkan milikku dari atas ke arah pangkal, menyentuh buah Z-ku hingga menggenggamnya, dan kali ini kekakuannya telah hilang. Kuarahkan milikku mendekati wajahnya, Mey ngerti maksudnya, dia mulai mendekatkan bibirnya ke milikku. Dimasukkan milikku mulutnya, hangat, rasanya ingin kudorong penuh ke mulut kecilnya itu, tapi kubiarkan saja Mey yang mengontrol permainan itu, saat itu aku sudah berganti arah memegang payudara istriku, Mey ternyata lebih mahir dalam jurus ini dibandingkan biniku. Sedotannya serasa ingin mengeluarkan cairanku. aku jadi semangat meremas bokong istriku. Dengan jariku kusentuh bagian clitorisnya, mengusapnya, istriku menggelinjang dan membuka selangkangannya, sesekali kumasukkan jariku ke dalam lubang v-nya, cairan pelumas dari lubang itu kumanfaatkan untuk mengusap clit-nya.
Istriku juga mulai high, sesaat dia mau mencium miss-V Mey, tapi kucegah dengan merubah posisinya, aku masih ndak tega, kalo istriku yang harus melakukan itu dengan orang lain, sekalipun itu Mey. Kurelakan melepas jurus Mey ke Mr-Pku dan kuarahkan ke bibir istriku, dan sebenarnya aku kepingin sekali mengenal Mey lebih jauh, apalagi Miss-Vnya Mey yang selama ini aku idam-idamkan. Mey berbalik ke arah selangkangan istriku, aku langsung berbaring dan mulai mencium Miss-Vnya. Kukeluarkan jurus pembangkit selera, bentuk Mey ternyata lebih tembem dari punya istriku, dengan jariku kubuka daerah clitorisnya, kuhujamkan lidahku disitu, gerakan naik turun lidahku membuat pinggul Mey bergerak naik turun melawan arus lidahku, sementara Mey juga melakukan hal yang sama ke istriku, apa yang dilakukan Mey ke istriku sekarang juga kulakukan kepadanya, saat ia memasukkan lidahnya ke lubang istriku, kulakukan hal yang sama kepadanya, wajahnya menunjukkan ekspresi senang, istriku yang tengah mendapatkan kenikmatan itu pun memasukkan hampir seluruh Mr-P ku kemulutnya, Luar biasa memang segitiga yang kami lakukan ini, pantaslah ‘segitiga bermuda’ bisa menelan banyak korban.
Aku benar-benar hampir mencapai klimaks dan sebelum itu terjadi kulepaskan sedotan istriku, kali ini kubiarkan Mey, merayap menaiki tubuh istriku. Mey menjilati tubuh istriku, menggigit payudaranya, dan mencium bibir istriku.
Gerakan pinggul mereka pasti membuat clitorisnya saling bergesekan, aku bergerak ke arah mereka, kuangkat kaki istriku, aku benar-benar kepingin melakukan penetrasi kepada mereka berdua, posisi Mey yang menungging bisa membuat aku lebih cepat keluar, makanya kupilih istriku, Mey memberi ruang dan memajukan badannya kedepan sehingga payudaranya tepat diatas wajah istriku, aku langsung menancapkan milikku ke lubang istriku, desahan istriku mulai terdengar ngos-ngosan, sambil ia mengulum payudara Mey dan memainkan Clit Mey dengan jarinya, hingga akhirnya kurasakan hawa hangat pada mr-Pku, istriku sudah mencapai titik puasnya. Kucabut penetrasiku pada istriku setelah rasanya pijatan dari dalam lubang istriku mengendor, kali ini kuarahkan mr-P ke lubang milik Mey. Mulai kumasukkan milikku ke arahnya.
“Ahhh” kudengar desahan Mey, lubang itu agak lebih sempit dari milik istriku, “Yank, punya suamimu lebih gede” kudengar bisikan mesra Mey ke istriku. Istriku tersenyum ke arahku dan mengangguk pertanda aku bisa melanjutkan lagi. Kali ini aku mencoba memasukkan hampir seluruh Mr-P ku, tubuh Mey kejang, antara menahan sakit atau keenakan, entah karena ia jarang disentuh sama suaminya atau memang punya suaminya lebih kecil aku ndak mau mikir, karena aku kembali menikmati bokong indah Mey, sekaligus rapatnya lubang miliknya membuatku harus bisa bertahan lebih lama, manalgi posisinya yang menungging itu. istriku membantu dengan mencumbu Mey. Hisapan pada payudara Mey dan gerakanku membuat Mey mulai mendesah, nafasnya mulai memburu, untung saja mereka sudah melakukan lebih awal sehingga aku bisa bertahan, hingga akhirnya Mey mendesah, “bang terus, lebih kencang lagi bang” aku tau Mey sudah hampir mencapai klimaks, aku juga hampir mencapai, maka gerakan maju mundurku kali ini lebih kencang, memang benar filsafat cina, bahwa kegiatan maju mundur dalam kondisi perasaan seperti apapun pasti membawa nikmat.
Sampai akhirnya, dari torpedoku keluarlah semburan, yang memuntahkan hampir berjuta pasukan kecil ke sarang musuh yang bisa mematikan semua benda milik lelaki setelah keluar dari lubang itu. kurasakan pijatan otot dari arah dalam lubang ke milikku, benar-benar kenikmatan yang luar biasa.
Mey perlahan melepaskan milikku yang hampir mati layu, dan merebahkan dirinya disamping istriku setelah mengecup bibir istriku, aku yang kecapean juga ikut merebahkan diriku, kuambil posisi ditengah-tengah mereka.
Istriku langsung memelukku dan menciumku, “Makasih mas, kamu suami terbaik di dunia, aku ndak rela orang lain merebut mas”, “Tapi kalo buat Mey aku rela kok, kalo nanti Mey cerai sama suaminya, mas kawini aja dia, kan enak kita bertiga bisa serumah, aku sayang ama mas”
Mey pun langsung memelukku juga, dia mencium bibirku “Bang, aku juga mau jadi istri kedua kamu, pasti kamu bisa adil ke kita berdua, makasih ya bang, Love u honey”.
Aku hanya tersenyum toh kalo aku kawini mereka berdua kan ndak masalah, kita masing-masing sudah punya gaji, Cuma saja apa kata orang-orang kalo aku punya 2 istri yang serumah dan sekantor lagi mereka.
Bodoh ah, yang aku tau aku capek sekali, dan mataku langsung terpejam lagi, ketiduran.
Kemudian aku terbangun, kulihat ke arah jendela sudah tertutup dan terdengar suara azan subuh, kulihat disebelahku istriku sedang tertidur pulas, kuarahkan tanganku ke Mr-P, ternyata ada lendir disitu.
“Ah sialan, ternyata aku cuma mimpi”, hanya saja mimpi itu indah banget. Andaikan itu terjadi, gimana ya rasanya….

***TAMAT***

Arsip

Popular Posts